CIAMIS – Petani padi dan buah-buahan di Kabupaten Ciamis diserang oleh hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) jenis wereng batang cokelat (WBC).
Hal itu menyebabkan kerugian yang cukup besar pada petani karena hasil panen mereka tidak maksimal.
Kondisi tersebut membuat para santri dan pondok pesantren turun tangan untuk membantu.
Baca Juga:BIN Jabar Gelar Vaksinasi Covid-19 Hari ke-10 di Desa Sukarasa Garut, Sambil Bagikan 100 Paket SembakoMami Isa Zega Ungkap Kelakuan Rizky Billar, Apakah Suka Tante-tante?
Para santri dan masyarakat di Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis membantu dengan cara keagamaan yaitu istighosah dan tadzabur tani di pondok pesantren Banyulana, Kamis 6 Oktober 2022.
Kh. Nonov Hanafi, sebagai moderator, menjelaskan bahwa Istighosah dan Tadzabur tani ini bertujuan untuk mengajak para santri, masyarakat dan unsur pemerintah untuk sama-sama bermuhasabah dan introspeksi terhadap cara bertani yang sudah berlangsung selama ini.
” Adanya serangan WBC ini merupakan salah satu bentuk peringatan Allah SWT terhadap umatNya yang saat ini sudah mulai melupakan konsep pertanian ramah lingkungan,” katanya.
Oleh karenanya, upaya penyelamatan tanaman dari serangan WBC ini tidak hanya cukup dengan melakukan upaya prefentif dan kuratif melalui penyemprotan pestisida, tetapi juga perlu upaya lain secara non teknis, yakni Istighosah dan Tadzabur Tani.
Tadabbur Tani merupakan salah satu bagian dari konsep Madrasah Agribisnis Banyulana (Magrib) yang digagas oleh Ustad Darif Khaidarif’an Pimpinan Pondok Pesantren Banyulana.
Dalam hal ini, pondok pesantren Banyulana tidak hanya sebagai media pembelajaran ilmu agama tetapi juga media pembelajaran pertanian untuk bekal hidup saat para santri kembali ke masyarakat.
“Santri Kudu Bisa Ngaji, Santri Kudu Bisa Ngejo”Selain itu, konsep “Magrib” ini menjadi salah satu blue print dalam mencetak para petani milenial di Kabupaten Ciamis.
Baca Juga:Anies Baswedan Kebingungan dengan Tuduhan KPK, Saat Ditanya Karni IlyasRizky Billar Mangkir dari Panggilan Polisi
Ditempat yang sama , H. Darif meyakini bahwa pesantren-pesantren yang ada di Kabupaten Ciamis merupakan potensi pasar yang cukup menjanjikan bagi komoditas pertanian yang dihasilkan oleh para santri di Pesantren Banyulana.
Pada Pelaksanaan Istighosah yang dipimpin oleh KH. Aminudin yang merupakan salah satu alumni Pondok Pesantren Banyulana.
Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra juga turut hadir dalam istighosah dan tadabbur tani tersebut.