BERDASARKAN sejumlah catatan sejarah, masa kejayaan Prabu Siliwangi terjadi ketika dirinya menjadi Raja Pajajaran dari tahun 1482 sampai dengan 1521 M.
Masa kejayaan Prabu Siliwangi ini tidak lepas dari kegemilangan dan kepemimpinannya. Bahkan, sebagai raja, Sri Baduga Maharaja sampai dua kali dinobatkan.
Yakni ketika menjadi Raja Galuh dan dinobatkan oleh kakeknya Prabu Niskala Wastukencana. Kemudian ketika menjadi pemimpin di Kerajaan Sunda atau Pakuan Pajajaran.
Baca Juga:4 Anak Meninggal Dunia Diduga Karena Hepatitis AkutVideo ABG Berseragam Sekolah Mesum di Pantai Tegal
Selama memimpin, Prabu Siliwangi melakukan pembenahan kerajaan baik dari segi pertahanan, ekonomi, infrastruktur hingga kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya itu Prabu Siliwangi juga melakukan pengendalian banjir dengan membangun parit dan telaga. Hingga memperkuat perdagangan laut.
Ketika itu, lada menjadi salah satu produk unggulan dari Kerajaan Pajajaran dalam perdagangan lewat jalur laut.
Dan salah satu peristiwa yang fenomenal yang terjadi ketika Era Prabu Siliwangi adalah memindahkan ibu kota kerjaan dari Galuh (Kawali) ke Pakuan Pajajaran (Bogor) . Yang kemudian dianggap menjadi sukses besar Raja Sunda.
Masa Kejayaan Pajajaran di Era Prabu Siliwangi
Di era Prabu Siliwangi, Kerajaan Sunda dikisahkan mencapai masa kejayaan. Hal itu ditandai dengan beragam pembangunan infrastruktur.
Di masa kepemimpinannya, Sri Baduga Maharaja membangun pengerasan jalan dari Galuh menuju Pakuan Pajajaran. Atau saat ini barangkali dikenal dengan “jalan tol”.
Pengerasan jalan ini semakin memudahkan mobilitas antara pusat Kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran dengan Kerajaan Galuh.
Baca Juga:Mesut Ozil Berkunjung ke IndonesiaPT Dahlia Mutiara Utama Miliki SDM Handal di Bidang Internet, Seluruh Potensi dari Garut
Akses “jalan tol” ini membentang mulai dari Kabupaten Ciamis, Majalengka, Sumedang, Subang, Karawang, Cikampek hingga ke Bogor.
Dikutip dari radarcirebon.com dari buku Carita Purwaka Caruban Nagari, yaitu sebuah manuskrip yang digubah di bawah lindungan Pangeran Arya Carbon dari Cirebon dan selesai ditulis tahun 1720, Prabu Siliwangi disebut sebagai Raja Sunda yang beribukota di Pakuan-Pajajaran.
Sri Baduga Maharja membangun kembali dan memperindah ibukota Pakuan, memariti sekeliling ibukota Pakuan, membuat monumen berupa gugunungan.
Kemudian membuat jalan yang diperkeras dengan batu (ngabalay), membuat hutan lindung (samida), dan membuat Talaga Warena Mahawijaya.
Prabu Siliwangi Bertakhta 39 Tahun
Sementara itu menurut Amir Sutaarga dalam Prabu Siliwangi dan Saleh Danasasmita dalam Tokoh Prabu Siliwangi dalam Perspektif Sejarah menyampaikan, bahwa Sri Baduga Maharaja adalah cucu dari Prabu Niskala Wastu Kencana, bertahta pada 1449-1521.