JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan adanya 16 kasus dugaan hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya. Empat diantaranya meninggal dunia.
Mohammad Syahril mengatakan, dari 35 kasus kumulatif dugaan hepatitis akut misterius, 19 di antaranya dibatalkan atau discarded.
Artinya, ada 16 kasus dugaan hepatitis akut misterius yang tercatat Kemenkes per Senin 23 Mei 2022.
Baca Juga:Video ABG Berseragam Sekolah Mesum di Pantai TegalMesut Ozil Berkunjung ke Indonesia
“Saat ini, ada 16 (kasus, red) yang diduga hepatitis akut yang belum diketahui, terdiri dari satu kasus probable dan 15 pending classification,” kata Syahril dalam konferensi pers, Selasa 24 Mei 2022.
Diantara kelompok umur kasus terbanyak adalah di bawah 5 tahun ada tujuh kasus, 6 sampai 10 tahun ada dua kasus, dan 11-16 tahun ada lima kasus.
Kemudian, kelompok usia yang terbanyak ialah anak-anak berusia 0-5 tahun, yaitu 11 pasien. Jumlah pasien berusia 6-10 tahun sebanyak tiga orang dan kelompok usia 11-16 tahun terdapat dua pasien.
“Empat orang meninggal dan 12 orang pending classification,” lanjut Syahril.
Jumlah pasien meninggal itu terdiri dari satu kasus probable dan tiga lainnya masih pending classification.
Syahril mengungkapkan pasien yang meninggal dunia berusia dua bulan, satu tahun, 14 bulan, dan delapan tahun.
Adapun penyebarannya ditemukan di 10 provinsi di Indonesia. Satu kasus pending classification masing-masing ditemukan di Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Banten, DI Yogyakarta, Selawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian, terdapat satu kasus probable dan empat kasus pending classification yang ditemukan di DKI Jakarta.
Baca Juga:PT Dahlia Mutiara Utama Miliki SDM Handal di Bidang Internet, Seluruh Potensi dari GarutDiberi Sinyal Presiden Jokowi Mendukung, Ganjar Pranowo Ogah Gede Rasa
Sementara itu, dua kasus pending classification juga ditemukan masing-masing di Bali dan Jawa Timur.
Sebelumnya, Rabu 18 Mei 2022, Kemenkes mencatat suspek Hepatitis Akut pada anak berjumlah 14 kasus.
13 kasus pending classification itu ada 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Sumatera Barat, 7 kasus di DKI Jakarta, 1 kasus di Jambi, dan 3 kasus di Jawa Timur.
Dari 14 kasus dugaan hepatitis akut terdapat 6 kasus meninggal dunia, 4 kasus masih dirawat, dan 4 kasus sudah dipulangkan.
“Ini perubahan jumlah kasus dari hari sebelumnya tanggal 15 atau 16 Mei itu ada pengurangan kasus di probable. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan terakhir dia sepsis bakteri, sehingga dia kasusnya discarded,” kata Syahril pada konferensi pers hepatitis di gedung Kemenkes Rabu 18 Mei 2022 lalu.