Dugaan Mati Karena Usianya Sudah Tua, Kerangka Surili Ditemukan di Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan

Dugaan Mati Karena Usianya Sudah Tua, Kerangka Surili Ditemukan di Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan
Kerangka Surili di Gunung Ciremai. Foto: BTNGC
0 Komentar

KUNINGAN – Jasad Surili yang sudah menjadi kerangka ditemukan di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan.

Penemuan jasad surili yang sudah jadi kerangka tersebut terjadi di ketinggian kurang lebih 2.000 MDPL oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).

Jasad Surili Jawa merupakan salah satu hewan yang tinggal di Gunung Ciremai. Saat ditemukan jasad hewan tersebut sudah mengering.

Baca Juga:Geger! Ternyata di Majalengka Ada Kampung JinGelar Operasi Pekat, Polsek Arjawinangun Kabupaten Cirebon Berhasil Menyita Ratusan Botol Miras

Namun terdapat sisa rambut dan sebagian kulit yang juga sudah terlihat mengering. Sementara sebagian besar tubuhnya menyisakan kerangka.

“Inilah penampakan kerangka jasad Surili Jawa (Presbytis comata) di satu sudut gunung Ciremai, Jawa Barat pada ketinggian 2000an mdpl,” demikian diinformasikan TNGC, Sabtu (26/2/2022).

Dijelaskan, saat ditemukan kondisi bangkainya sudah mengering namun masih menyisakan sedikit rambut dan kulitnya.

“Nah dari kedua benda itu, Ranger menyimpulkan bahwa jasad itu ialah Surili,” tulis keterangan tersebut.

Namun, tidak diketahui secara pasti penyebab kematian satwa liar tersebut. Bila mengamati ukuran tubuhnya, tampak surili tersebut mati karena sudah tua.

“Kerangka ini kemudian dikuburkan tak jauh dari tempat penemuannya,” tulis keterangan TNGC.

Dilansir dari laman TNGC, Surili di Gunung Ciremai jumlahnya mencapai 203 individu. Mereka menempati hutan primer dan sekunder di ketinggian sekitar 2.000 mdpl.

Baca Juga:Diduga Gagal Nyalip, Pemotor di Jalan Pantura Tegalgubug Terlindas TrukJangan Ditahan! Ini Manfaat Kentut Yang Tak Terduga, Sudah Tahu?

Mereka mengonsumsi pucuk daun, buah dan serangga. Surili juga menjadi medium penyebaran bibit tanaman.

Beberapa jenis tanaman bahkan bergantung untuk penyebaran benihnya pada hewan ini.

Status surili sendiri dalam kondisi terancam berdasarkan IUCN 3.1.

Meski populasinya mengalami peningkatan dari 169 di tahun 2013 menjadi 203 di tahun 2019. (yud/radarcirebon)

0 Komentar