Untuk minyak goreng curah, sementara ini belum ada penyesuaian harga. Menurutnya minyak goreng jenis tersebut pun dalam waktu dekat akan menyesuaikan dengan harga sesuai kebijakan pemerintah. “Untuk minyak curah masih belum,” pungkasnya.
Sementara itu, para pedagang minyak goreng di Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya, mengeluhkan belum adanya minyak goreng subsidi dengan harga murah yang dicanangkan pemerintah.
Padahal para pedagang sudah dijanjikan minyak goreng subsidi dengan harga Rp 14 ribu per liternya itu akan datang pada awal Februari ini. Namun, hingga kini minyak goreng bersubsidi tersebut tak kunjung datang ke pasar tradisional.
Baca Juga:Sopir Angkutan Umum Garut Keluhkan BBM Pertalite, Dirasakan Sulit Dicari di Beberapa SPBUViral Aksi Seorang Perempuan Hancurkan Rumah Mewahnya Dengan Ekskavator
Salah seorang pedagang, Nunung Nurjanah mengatakan, saat ini banyak konsumen yang menanyakan keberadaan minyak goreng subsidi tersebut.
Namun karena minyak goreng murah tersebut tak kunjung datang, konsumen terpaksa membeli minyak goreng dengan harga normal seharga Rp 19.500 per liternya.
“Ya kan di berita-berita sudah banyak informasi bahwa di pasar sudah ada minyak goreng subsidi yang harganya murah. Padahal saat ini belum ada. Kalau konsumen ya terpaksa beli dengan harga normal,” katanya, Kamis (03/02/22).
Terang dia, sebelumnya para pedagang sudah dijanjikan bahwa minyak goreng subsidi itu akan datang ke pasar tradisional pada awal bulan Februari ini. Namun, hingga kini minyak goreng murah itu tak kunjung datang.
Pedagang berharap, pemerintah secepatnya mendatangkan minyak goreng subsidi itu karena para konsumen selalu menanyakan keberadaan minyak tersebut.
“Katanya sih awal Februari ini minyak subsidi itu akan datang, tapi sampai saat ini tanggal 3 kok belum datang juga. Kita berharap sih ke pemerintah cepet datangkan minyak subsidi itu karena kami cape banyak konsumen yang menanyakan itu,” terangnya.
Hal senada dituturkan Dadang Iskandar, salah seorang pedagang minyak eceran di pasar tradisional Pancasila. Dirinya mengakui omzetnya menurun setelah adanya program minyak goreng subsidi yang didistribusikan ke minimarket dengan harga murah.
Baca Juga:Polres Brebes Ungkap Kasus Pencabulan, 10 Anak di Bawah Umur Jadi KorbanMencuatnya Klaster Dua Sekolah SMK di Kota Banjar, Akibat Dari Migrasi Virus
Pasalnya, perbandingan harganya sangat berbeda. Jika konsumen membeli minyak goreng di minimarket seharga Rp 14 ribu rupiah per liter, sedangkan minyak goreng di pasaran masih harga normal di kisaran harga Rp 19.500 rupiah per liternya.