Berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, sektor jasa mengalami penurunan mencapai 4,8 persen, dan sektor industri manufaktur menurun 4,2 persen, akibat pandemi COVID-19.
“Pertanian terkoreksinya hanya 0,9 persen. Menandakan pertanian ini tangguh selama COVID-19. Apalagi, dikombinasi dengan perdagangan digital. Maka, ekonomi masa depan, menurut saya, adalah balik kanan lagi ke bidang pertanian. Tapi dengan 4.0. Itulah masa depan Jawa Barat yang akan kami skenariokan,” ucapnya.
“Sehingga, kepada milenial yang baru lulus, melihat COVID-19 begini mending tinggal di desa, tapi rezeki kota, dan bisnis mendunia. Jauh dari penyakit, tapi dekat dengan rezeki,” tambahnya.