RadarPriangan.com, GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut rencananya akan membuka kembali objek wisata yang sempat ditutup selama pandemi Covid-19 pada tanggal 2 Juni mendatang.
“Tempat wisata akan dibuka oleh kami per 2 Juni, dengan syarat protokol kesehatan. Sama dengan di mall (dijaga TNI dan polisi). Cuma di tempat wisata, akan ada tambahan unsur Satpol PP,” kata Bupati Garut, Rudy Gunawan, di kantornya, Rabu (27/5/2020).
Ia pun mengimbau agar tiap objek wisata, hotel dan tempat-tempat di sekitarnya yang kemungkinan dikunjungi banyak orang agar selalu menerapkan social distancing.
Baca Juga:Pemkab Garut Siapkan Konsep Belajar New Normal, Seperti Apa Itu?5 Pegawai Reaktif Rapid Test, Puskesmas Banjar 3 Tutup Layanan
Bahkan dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan para pengusaha hotel kaitan penerapan new normal.
“Hotel boleh buka, tapi gunakan social distancing. Jumat ini akan kumpulkan pengusaha hotel oleh Wabup dan Kadis Pariwisata. Restoran juga sama sudah boleh buka,” katanya.
Pembukaan hotel, restoran, dan tempat wisata menyusul penerapan new normal di Jawa Barat. Garut jadi salah satu daerah yang akan menerapkan new normal karena masuk ke dalam zona biru.
“Dimulai tanggal 1 (Juni 2020), di mall-mall dan tempat keramaian akan dijaga TNI dan Polri. Akan dipimpin Dandim dan Kapolres,” tambahnya.
Ketika new normal sudah diberlakukan, maka setiap warga harus disiplin ikuti protokol kesehatan, mulai dari wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tak berkerumun.
Jika masih ada warga yang tidak taat, maka TNI dan Polri sebagai pihak yang ditunjuk oleh Gugus Tugas untuk mengawasi implementasi new normal akan memberikan arahan tegas.
Sementara itu, di media sosial beredar viral video emak-emak ngamuk dan membuka paksa blokade di objek wisata pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut.
Baca Juga:Jabar Dinilai Punya Manajemen Sangat Baik Soal Penanganan COVID-19Kendaraan di Jalan Limbangan Garut Diperiksa Petugas
Diduga, aksi emak-emak itu lantaran kesal usaha mereka sepi pasca ditutupnya objek wisata saat pandemi covid-19. (erf/fer)