Ucapan ini sepintas memang ada benarnya, namun sebetulnya ucapan ini keliru. Karena letak kesalahannya adalah tidak ada upaya untuk berusaha (ikhtiar) untuk menghindari takdir buruk. Bahkan terkesan menyalahkan takdir dan tidak mau berusaha.
Khalifah Umar bin Khattab mengajarkan kepada kita bahwa terkadang Allah SWT, memberikan banyak pilihan takdir kepada hambanya. Maka kewajiban kita sebagai hamba adalah berdoa kemudian ikhtiar (berusaha) sebaik mungkin untuk memilih takdir yang baik, setelah itu barulah tawakkal.
Adapun ketika usaha itu sudah ditempuh, kemudian tetap juga mendapat hal yang buruk, maka itu artinya Allah yang sudah memilih dan menetapkan takdir itu untuk hambanya.
Baca Juga:Pemkab Garut Siapkan Kompensasi di Masa Merebaknya Korona, Khusus ODPPolisi Semprot Jalur Jenazah Positif Korona di Kota Tasik
Jadi kewajiban kita adalah berusaha sebaik mungkin, kemudian hasilnya diserahkan kepada Allah SWT. Bukan justru bersikap seolah menantang penyakit kemudian menyalahkan takdir.
Menyambung kembali kepada kisah Amirul Mukminin. Setelah Khalifah Umar bin Khattab menjawab pertanyaan Gubernur Abu Ubaidah bin Al Jarrah, kemudian datanglah seorang sahabat besar bernama Abdurrahman bin Auf membenarkan ucapan Khalifah Umar dan menyampaikan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berharga bagi kita.
Abdurrahman bin Auf lalu berkata, “Saya tahu tentang masalah ini. Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu,” ucap Abdurrahman bin Auf mengutip Sabda Rasulullah.
Kemudian Amirul Mukminin, Umar bin Khattab pun mengucap puji syukur kepada Allah karena ternyata pilihannya itu benar dan sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pelajaran berharga dari pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, adalah, agar kita jangan memasuki suatu negeri yang di dalamnya terjangkit wabah, agar kita tidak tertular.
Sebaliknya ketika kita berada di suatu negeri yang di dalamnya terjadi jangkitan wabah, maka jangan kita keluar dan pindah ke daerah lain, agar kita tidak menularkan wabah tersebut. Hikmah lainnya, menurut para ulama, agar kita yang berada di negeri terjangkit wabah itu, bisa menolong orang-orang yang terjangkit. dan masih banyak lagi tentunya hikmah lainnya dari pesan Rasulullah tersebut.