“Yang membuat saya pusing, itu semua uang yang dipakai untuk membeli unit mobil itu uang dari buyer, atau dari bos. Yang teman saya juga sama, uang itu punya bosnya. Jadinya kita juga ditekan sama bos,” katanya.
Atas apa yang dialaminya itu, Arif mengaku sudah membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian dengan nomor Nomor LP/B/240//1/2024/SPKT/POLRES GARUT/POLDA JAWA BARAT. Namun dari informasi yang didapatnya, JP belum berhasil ditangkap polisi dari pelariannya.
Selain melaporkan kepada polisi, Arif mengaku sudah sempat berkomunikasi dengan pihak keluarga JP. Namun menurutnya keluarganya seakan-akan tidak ada yang bertanggung jawab.
Baca Juga:Community Officer BTPN Syariah, Kesempatan Berkarya Menjadi #bankirpemberdayaSentra Neglasari, Gambaran Kumpulan Berdaya Melalui Pendampingan BTPN Syariah
“Selama kabur seperti menutupi. Cuma saya yakin keluarganya masih berhubungan, tapi mereka menyembunyikan,” ucapnya.
Terkait laporan tersebut, Kasi Humas Polres Garut Ipda Susilo Adhi membenarkan pihaknya sudah menerima laporan dari pelapor kaitan dengan kejadian tersebut. “Ada a (laporan dari pelapor yang melaporkan JP),” singkatnya. (*)