RADAR GARUT – Gempa bumi yang menimpa wilayah Kabupaten Sumedang, memberikan sinyal siaga bagi Bandung Raya. Hal itu karena wilayah tersebut berada di jalur sesar Lembang.
Potensi bencana yang ditimbulkan dari sesar Lembang amat besar, dan itu harus diwaspadai. Hal itu disebabkan karena sesar Lembang ini mempunyai panjang sampai 29 kilometer.
Patahan sesar Lembang ini dimulai dari Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sampai ke wilayah Jatinangor (Kabupaten Sumedang). Tapi titik nol besar yang membelah Bandung Raya ini berlokasi di Padalarang. Hal itu berdasarkan pantauan teknologi penginderaan jarak jauh LIDAR (Light Detectin and Ranging).
Baca Juga:Masa Jabatan Akan Segera Berakhir, Bupati Garut Rencanakan Apel BesarSatpol-PP Garut Kembali Tertibkan Ratusan APK yang Melanggar Aturan
Jika saja sesar ini bergerak, maka wilayah Bandung Raya akan terdampak cukup parah. Mulai dari Kota Bandung, KBB, Kabupaten Bandung sampai ke Kota Cimahi.
Pergerakan sesar Lembang sendiri diketahui per tahunnya berkisar di angka 3,0 hingga 5,5 milimeter per tahun. Namun, angka itu diprediksi akan bertambah 4,0 milimeter setiap tahunnya.
Adapun wilayah yang paling besar dampaknya dari pergerakan sesar ini adalah Cimahi, Padalarang, Ngamprah, Cihideung, Lembang, Cimenyan, Cicadas, Coblong, Cilengkrang, Cileunyi, hingga Jatinangor.
Namun wilayah terparah yang terdampak dari pergerakan sesar Lembang ini yaitu Gedebage. Hal itu berdasarkan hasil dari penelitian Pusat Survei Geologi ESDM tahun 2011.
Oleh sebab itu warga Bandung Raya diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Disamping itu warga juga harus selalu kroscek jika terdapat informasi. Dan pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber yang kredibel.
berita ini sudah terbit di Jabar Ekspres (Grup Radar Garut) dengan judul ” Andai Sesar Lembang Bergerak, Gedebage Paling Parah?