Warga Bandung Bangun Rumah Yatim dan Masjid Ar Rayyan di Desa Tanjungkarya Garut

rumah yatim.jpeg
H. Yan Daryana (dua dari kanan), bersama Yoga Permana Ketua Yayasan Bumi Ar Rayyan (satu dari kanan) dan H. Toni Ahmad Efendi pembina Yayasan (dua dari kiri), foto bersama di fasilitas rumah pengurus yayasan di lokasi rumah yatim
0 Komentar

GARUT – Seorang dermawan warga Baleendah, Kabupaten Bandung, mendirikan rumah anak yatim piatu dhuafa beserta masjid, di Kampung Bojong Sirna, Desa Tanjungkarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

Rumah yatim piatu ini rencananya akan menampung anak yatim piatu dhuafa yang ada di Desa Tanjungkarya. Anak yatim itu akan dibiayai mulai dari kebutuhan dasar seperti makan minum, sampai dibantu untuk santunan biaya pendidikan.

H. Yan Daryana (73) pendiri rumah yatim ini menjelaskan, bahwa awal mulanya Ia berniat untuk membangun rumah anak yatim piatu di daerah Banjaran Gunung Puntang. Namun pihak keluarganya tidak menyetujui lokasi tersebut.

Baca Juga:Pertemuan Panji Gumilang dengan Tim Investigasi, Sempat Protes Penulisan Nama di SuratRohim Koleksi Banyak Uang Kuno, Mau Dijual Seharga Rp100 juta

Kemudian kodarullah, dipertemukan dengan pihak yang memfasilitasi di daerah Desa Tanjungkarya. Pihak keluarga pun jatuh hati dan memutuskan membangun rumah yatim tersebut di Kabupaten Garut Desa Tanjungkarya.

Di samping itu, Kabupaten Garut sendiri rupanya bukanlah daerah yang asing bagi Yan Daryana. Karena rupanya Yan Daryana juga dilahirkan di Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut dan punya banyak keluarga di sana. Walaupun pada akhirnya tumbuh dewasa dan bekerja hingga sekarang berdomisili di Kabupaten Bandung.

Akhirnya dimulailah pembangunan rumah yatim tersebut. Dan sekarang ini yang sudah tuntas dibangun adalah masjid Ar Rayyan juga kantor dan beberapa bangunan lainnya. Sementara untuk rumah yatimnya sendiri masih berproses dibangun.

” Sebenarnya niat dan tujuan utama dan pertama, bukan membangun masjid, tapi membangun rumah yatim untuk memelihara anak yaitm piatu dhuafa yang tidak mampu. Tapi sesuai perjalanan waktu, dipikir ada anak yatim tanpa ada sarana ibadah. Karena tanggung jawab kita bukan sekedar memelihara anak yatim saja, bukan sekedar mengisi perutnya, tapi juga akhlaknya, masa depannya, itu juga harus kita bina kan,” ujarnya Sabtu malam 10 Februari 2024.

Dengan begitu, masjid pun akhirnya dibangun dan kebetulan lebih cepat selesai dibandingkan rumah yatimnya sendiri. Dan pada Sabtu malam 10 Februari 2024, pengajian bulanan perdana sudah dimulai di masjid tersebut.

Tokoh masyarakat dan warga setempat sangat antusias mengikuti pengajian bulanan sekaligus menyambut berdirinya masjid dan rumah yatim tersebut. Hal itu menunjukkan dukungan dari masyarakat atas berdirinya rumah yatim Ar Rayyan ini.

0 Komentar