Virus Oropouche, Ancaman Baru untuk Kesehatan di Indonesia

Virus Oropouche, Ancaman Baru untuk Kesehatan di Indonesia
Virus Oropouche, Ancaman Baru untuk Kesehatan di Indonesia
0 Komentar

RADAR GARUT– Virus Oropouche, yang telah menjadi sorotan global setelah kematian dua orang di Brasil, berpotensi menjadi ancaman kesehatan di Indonesia.

Virus ini, yang pertama kali diidentifikasi di Amerika Selatan, kini menjadi perhatian para ahli kesehatan karena potensinya untuk menyebar secara global, termasuk ke Indonesia.

 Apa Itu Virus Oropouche?

Virus Oropouche adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk dan diketahui menyebabkan penyakit demam yang dikenal sebagai demam Oropouche.

Baca Juga:Viral Video Emak-Emak Berjoget Sambil Minum Miras di Jeneponto, Polisi BertindakPria Mabuk di Roi Et Thailand Bunuh Istri karena Tidak Mandi Seharian

Virus ini juga pertama kali telah diidentifikasi di tahun 1955 dari Trinidad dan juga Tobago. Pada sejak itu, telah terjadi beberapa wabah dari berbagai negara Amerika Selatan, terutama dari Brasil, Peru, dan juga Suriname (Pinheiro, 2000).

 Gejala dan Dampak Kesehatan

Penyakit demam Oropouche ditandai dengan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam kulit. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan meningitis dan komplikasi neurologis lainnya.

Gejalanya mirip dengan demam berdarah dengue dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus arbovirus, membuatnya sulit untuk didiagnosis tanpa tes laboratorium yang spesifik (Figueiredo et al., 2019).

 Vektor dan Penyebaran

Virus Oropouche menyebar melalui gigitan nyamuk, terutama spesies Culicoides paraensis, tetapi juga dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang dikenal sebagai vektor utama demam berdarah dengue, chikungunya, dan Zika (Vasconcelos et al., 2009).

Hal ini juga telah menimbulkan sebuah kekhawatiran sebab nyamuk Aedes telah tersebar luas di daerah tropis dan juga subtropis, termasuk dari Indonesia.

 Risiko di Indonesia

Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim yang mendukung perkembangan nyamuk Aedes. Selain itu, mobilitas internasional yang tinggi dapat meningkatkan risiko masuknya virus Oropouche ke Indonesia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mobilitas manusia dan perubahan iklim dapat mempercepat penyebaran penyakit menular baru ke wilayah yang sebelumnya tidak terjangkit (WHO, 2020).

Baca Juga:Link dan Cara Daftar Ulang KIP Kuliah 2024, Dibuka Hari Ini 29 Juli, Cek Disini!Jadwal Live Streaming Timnas Indonesia U-19 vs Thailand U-19, Final Piala AFF U-19 2024

 Upaya Pencegahan dan Penanganan

Untuk mencegah masuknya virus Oropouche ke Indonesia, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang ketat, termasuk pengawasan ketat di pintu masuk internasional, seperti bandara dan pelabuhan, serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

0 Komentar