Vaksin Pemerintah Gak Bunuh Korona, Hanya untuk Antibodi

Vaksin Pemerintah Gak Bunuh Korona, Hanya untuk Antibodi
0 Komentar

RadarPriangan.com, JAKARTA – Masih ada pemahaman keliru di masyarakat tentang vaksin COVID-19. Ada yang menganggap, vaksin dapat membunuh virus. Hal ini perlu diluruskan. Karena kehadiran vaksin jangan sampai mempengaruhi tingkat kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

“Persepsi keliru bahwa adanya vaksin bisa membunuh virus harus
diluruskan. Jangan nanti membuat masyarakat terlena dalam penerapan
protokol kesehatan,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat di
Jakarta, Sabtu (17/10).

Menurut Lestari, vaksin bukan obat pembunuh COVID-19. Vaksin
berfungsi meningkatkan antibodi manusia agar tidak tertular Corona. Dia
mengutip survei Badan Pusat Statistik (BPS) September 2020 lalu bahwa
dari 90.967 responden yang disurvei, tingkat kepatuhan responden
menggunakan masker saat berada di luar rumah mencapai 91,98 persen.

Baca Juga:Apakah Media Terverifikasi Dewan Pers jadi Syarat Kerjasama dengan Pemerintahan? M Nuh Khawatir Jadi Temuan Penggunaan APBDBudayawan Ciamis Komitmen Kawal Proses Hukum Wisatawan yang Menginjak Situs Bergaya Kungfu

Pada survei yang dilakukan secara daring pada 7-14 September 2020,
tingkat kepatuhan responden dalam menjaga jarak dan mencuci tangan di
angka 73,54 persen dan 75,38 persen. “Artinya masih ada 22-25 persen
masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Khususnya menjaga
jarak dan mencuci tangan,” imbuhnya.

Dia menjelaskan masih cukup banyak persentase masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Hal ini berpotensi menciptakan sumber-sumber penularan baru.

Kondisi tersebut, lanutnya, merupakan tantangan bagi para pemangku
kepentingan dalam penanganan COVID-19. Terutama menjelang penerapan
vaksin COVID-19 kepada masyarakat.

“Saya khawatir persepsi yang salah terhadap kehadiran vaksin COVID-19
di Indonesia akan menambah jumlah orang yang abai terhadap protokol
kesehatan. Ini harus disampaikan secara benar,” ucapnya.

Dikatakan, publik harus diberikan pemahaman bahwa vaksin akan lebih
ampuh mencegah penularan bila dibarengi protokol kesehatan. Disiplin 3M
(Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) juga harus terus
dilakukan.

“Diperlukan kerja sama semua pihak untuk menyadarkan masyarakat agar
tidak terlena oleh informasi penemuan vaksin. Termasuk vaksin Merah
Putih yang dikembangkan di Indonesia. Sekali lagi, vaksin itu memang
penting. Namun, jauh lebih ampuh jika tetap disiplin mematuhi protokol
kesehatan,” pungkasnya.(rh/fin)

0 Komentar