GARUT – Warga Kabupaten Garut meminta agar pemerintah lebih serius memperhatikan kesejahteraan guru honorer. Pasalnya hingga saat ini upah guru honorer di Kabupaten Garut lebih kecil dibanding buruh tani.
Acep (29) warga Kabupaten Garut yang pernah menjadi guru honorer, merasakan betul bagaimana kecilnya upah guru honorer.
“Saya hampir mengajar setiap hari. Berangkat dari rumah menggunakan motor ke lokasi yang cukup jauh. Dibayarnya tiga bulan sekali sebesar Rp300 ribu. Itu pun kalau pencairan BOS (bantuan operasional sekolah) lancar,” ujar Acep, Rabu (24/11/21).
Baca Juga:Warga Desa Sindangsari Tambal Jalan BerlubangJembatan Putus dan Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang di Desa Sukalilah Akan Dibangun
Meski kini Acep tidak lagi mengajar dan memilih menjadi peternak ayam, ia berharap agar guru honorer yang ada di Kabupaten Garut diperhatikan kesejahteraannya.
Seharusnya, diungkapkan Acep, guru-guru honorer bisa mendapatkan upah dari sebagai pendidik minimalnya sesuai dengan UMK. “Guru honorer ini bisa lebih cape dibanding guru yang PNS loh, minimalnya sama, silahkan saja tanya,” katanya.
Menurut Faisal, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk betul-betul memperhatikan para guru honorer. Ia meyakini bahwa pemerintah pasti bisa mendapatkan cara terbaik untuk bisa mewujudkan hal tersebut, selain mengangkat sebagai PNS atau PPPK.