Uforia Adipura Kota Banjar Bukan Milik Petugas Kebersihan

Uforia Adipura Kota Banjar Bukan Milik Petugas Kebersihan
0 Komentar

RADAR GARUT, BANJAR – Predikat kota Banjar Kota Adipura sudah tidak perlu diragukan lagi, hal itu dibuktikan dengan raihan penghargaan Piala Adipura yang sudah beberapa kali diraih.

Banyak faktor yang mendukung Kota Banjar dalam meraih piala Adipura, namun di balik raihan penghargaan tersebut, ada jasa yang terabaikan. Gemerlap Uforia kemeriahan penghargaan tak sebanding dengan kesejahteraan para petugas Kebersihan.

Petugas kebersihan Kota Banjar atau sering disebut TKHL ( tenaga kerja harian lepas ) di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar adalah salah satu Faktor penentu Kota Banjar bisa meraih piala Adipura. Sebanyak 300an lebih petugas kebersihan berjibaku setiap hari untuk selalu menjaga kebersihan kota Banjar.

Baca Juga:Waduh, Ada Asteroid Raksasa Dekati Bumi pada 21 Maret 2021. Begini Penjelasan NASATingkatkan Kinerja dan Prestasi, PBSI Kabupaten Garut Tempati Kantor Baru

Sayangnya, penghasilan para petugas kebersihan tak semegah Piala Adipura,Rata-rata petugas kebersihan hanya diberi Honor seadanya dan nilainya pun di bawah UMK yang sudah ditentukan. Meski UMK Kota Banjar masih berada di angka terendah se-Jawa Barat yakni Rp 1.831.884,83,namun penghasilan yang mereka terima tak sebesar angka UMK, bahkan kurang dari setengahnya.

AN, perempuan paruh baya adalah salah satu petugas kebersihan yang bekerja sebagai pasapon jalan ( penyapu jalan ).Dirinya mengaku hanya menerima honor sebesar 700 ribuan, yang diterima tiap awal bulan.

“Tiap awal bulan dapet bayaran 600 san”, Ungkapnya.

AN menuturkan, dirinya bekerja setiap hari untuk membersihkan jalan dari sampah yang berserakan.

“Tiap hari kerja nyapu jalan, berangkatnya kadang jam 2 pagi , kadang juga jam 4 pagi, ya nyapu kokotor di jalan aja. Ke pinggirin terus dikumpulin dan diangkut,”Cetusnya.

Menurut AN, honor yang diterima belum bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun dirinya memilih tetap bertahan dengan kondisi seperti itu.

“Ya gimana lagi, ya dicukup cukupin,”jelasnya.

AN menambahkan, selain menyapu, terkadang dirinya sering kali ditugaskan untuk membersihkan tempat tempat sesudah pelaksanaan kegiatan.

“Kalau pas ada kegiatan,kayak upacara, terus acara-acara lain, sebelum acara kita bersihin dulu, trus kalau udah beres juga dibersihin lagi”, tuturnya.

Baca Juga:Pastikan Akurasi Alat Ukur, Disperindag-ESDM Garut Intensifkan Tera Ulang Alat Ukur di Pasar dan IndustriPolisi Selidiki Dugaan Penculikan Pelajar di Garut

Sementara NR pertugas kebersihan lainnya, yang masih satu profesi dengan AN bertugas sebagai pemilah di salah satu TPST di Kota Banjar. Sama halnya dengan AN, NR pun mendapatkan upah yang besaranya sama dengan AN.“Tiap bulan dibayar 700 ribu,” Katanya.

0 Komentar