TNI Berhasil Produksi Mesin Cuci Tangan Tanpa Sentuhan 

TNI Berhasil Produksi Mesin Cuci Tangan Tanpa Sentuhan 
Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Dr.Deni Iskandar S.T.,M HAN tunjukkan mesin cuci tangan otomatis tanpa sentuhan di Makodim 0611 Garut, Senin (5/10)
0 Komentar

Radarpriangan.com, GARUT – Tentara Nasional Indonesia berhasil merancang mesin cuci otomatis tanpa sentuhan NN-0611 Garut. Mesin tersebut berhasil dibuat satuan Kodim 0611 Garut pada HUT TNI ke 75 dalam upaya penanganan serta pencegahan penyebaran virus Covid-19, Senin (5/10).

Alat tersebut akan mengeluarkan air ketika ada tangan yang tertangkap sensor mesin. Air akan berhenti mengalir ketika sensor tersebut tidak mendeteksi adanya bagian tubuh manusia.

Peluncuran sarana cuci tangan otomatis tanpa sentuhan itu digelar di halaman Makodim 0611/Garut, yang dihadiri Bupati Garut, Danrem 062/Tn Dandim 0611 Garut, Kapolres Garut, Kejari Garut, Para kepala SKPD serta tamu undangan lainnya.

Baca Juga:Dipaksa Rehat Trump MelawanLLDIKTI: Meski Pandemi, Uniga Mampu Pertahankan Kepercayaan Masyarakat

Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Dr.Deni Iskandar S.T.,M HAN mengatakan, mesin cuci otomatis tanpa sentuhan yang dinamai NN-0611 Garut ini diciptakan setelah melihat kekhawatiran potensi penyebaran virus di tempat cuci tangan yang dipegang banyak orang.

“ Nah di situ kita kan sering lihat tempat cuci tangan, kemudian sabunnya pun dipencet dengan tangan sendiri selain itu pengeringan. Hanya menggunakan tisu yang terkadang diambil bekas orang lain gulungannya,  sehingga dari penomena itu kita berinovasi untuk menciptakan suatu alat pencuci tangan Touchless (tanpa sentuhan, red) maka terciptalah inovasi NN 0611 yang mana NN 0611 ini diambil dari singkatan New Normal,” katanya

Sebelumnya, alat ini sudah diuji coba di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Hasilnya, mesin tersebut dinilai layak untuk digunakan.

Ketika ditanya soal rencana produksi massal,  pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Jika memungkinkan, maka tidak menutup kemungkinan akan dibuat untuk tempat tempat umum atau instansi pemerintah.

“Jika dibuat massal tentu harga juga akan lebih murah. Ini memakan biaya Rp 5 juta, kalau dibuat banyak akan lebih murah dari itu,” pungkasnya. (erf)

0 Komentar