RADAR GARUT – Inilah teknologi alat pelebur sampah yang digunakan dan dibuat oleh Karangtaruna Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Gatut.
Ketua Karang Taruna Cikandang, Ervin Arfian mengatakan alat ini bisa membakar sampah kering dan sampah basah tanpa mengeluarkan asap yang menggangu.
Peleburan sampah berbasis Hydro-Tech ini memproses sekitar 250 kg sampah per jam. Hasil uji emisi hanya sepersepuluh dari ambang batas emisi kendaraan bermotor yang baru rilis dari pabrik.
Baca Juga:7 Warga Garut Meninggal Terdampak Difteri, Inilah BahayanyaTrader Indonesia Dapat Menghasilkan Ratusan Juta Rupiah
Alat ini juga memiliki segenggam residu per 100 kg sampah dan mudah dioperasikan dan dapat dipindahkan dengan mudah.
Alat ini juga dapat dioperasikan diatas lahan seluas 2×2 meter persegi serta dapat mereduksi asap sekitar 80-90 persen sehingga dapat digunakan di wilayah padat penduduk.
Operasional yang sangat murah karena dapat menggunakan sumber pemicu pembakaran menggunakan oli bekas, minyak goreng bekas atau LPG rumah tangga
Teknologi plasma hydrogen ini dengan output burner diatas 900 c dan suhu ruang bakar diatas 1.000, maka LIBAS terbukti mampu meleburkan secara tuntas sampah rumah tangga, popok, masker edis, pembalut wanita, dan sebagainya.
Manfaat alat ini yaitu hemat tipping fee senilai puluhan juta per tahun serta Kedisiplinan dan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan meningkat 14,52%.
Alat ini juga bisa meningkatkan ekonomi dengan eco-preunership dan solusi sampah yang tidak dapat didaur ulang seperti pembalut diapers masker sekali pakai, dan sebagainya.
Salah satu permasalahan dalam penanganan sampah adalah biaya operasional yang sangat tinggi.
Baca Juga:Cerita Seram Segitiga Bermuda yang Paling TerkenalUbah Wajah Dengan Filter Trending Face Morphing di TikTok
Agar masalah sampah ini benar-benar tuntas, Karang Taruna Desa Cikandang berusaha membuat konsep yang benar-benar minim biaya dan bisa dikelola secara mandiri.
Maka dari itu, selain skema pengendalian sampah, pihaknya juga sudah membuat dan merumuskan sistem pengelolaan operasionalnya.
Dengan konsep yang karang taruna ini miliki, lingkungan atau desa cukup sekali mengeluarkan pembiayaan untuk pengadaan Inovasi Teknologi yang kita kembangkan, kedepannya masalah penanganan sampah bisa
selesai dengan sistem yang kita buat tanpa mengeluarkan biaya tambahan atau operasional lainnya sehingga dapat meminimalisir biaya puluhan juta bahkan sampai ratusan juta setiap tahunnya.