Tekan Stunting, Pemkab Garut Lakukan Kolaborasi dengan Multistakeholders

Tekan Stunting, Pemkab Garut Lakukan Kolaborasi dengan Multistakeholders
0 Komentar

Angka Kematian Anak dan Ibu Mulai Turun Seiring Landainya Kasus Covid-19

GARUT – Kasus stunting di Kabupaten Garut dinilai masih cukup tinggi, sehingga posisi di Jawa Barat, Garut masih berada di daerah papan tengah jumlah kasus stunting.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr. Tri Cahyo Nugroho mengungkapkan, pemerintah daerah di bawah pimpinan Bupati Gunawan dan Wakil Bupati Helmi Budiman terus berkomitmen untuk menekan angka stunting.

Baca Juga:Wujudkan Kondusifitas Eksosistem Informasi, Gubernur Jabar Siap Bantu Percepatan Sertifikasi WartawanDua Siswa SMAN 5 Garut Ciptakan “Lagu Keroncong”  Untuk Anak Muda

“Penanganan stunting lebih kompleks dari ODF. Stunting ada intervensinya secara spesifik dan sensitif,” kata Tri.

Terhadap penanganan stunting, intervensi spesifik memiliki daya ungkit 30 persen, sementara intervensi sensitif sekitar 70 persen.

“Garut sekarang di jabar sudah di papan tengah, angka nasional Stunting 27,7 persen, dan Garut 27,03 persen. Target pa presiden dan jadi target gubernur hingga bupati untuk menekan stunting di angka 14 persen pada tahun 2024,” ujarnya.

Menurutnya, peran Dinas Kesehatan lebih berperan pada intervensi spesifik, seperti bagaimana upaya memberikan PMT kepada ibu Hamil, tambah darah, mendorong untuk memeriksakan 4 kali dalam setahun kepada tenaga kesehatan, ibu bersalin lahir di tenaga kesehatan, bayi 0-6 bulan ada ASI ekslusif, usia 6-23 bulan ada pemberian imunisasi, obat cacing, dan lainnya.

“Karena Covid-19 AKI (angka kematian ibu, red) naik 55 persen, setelah Covid-19 mereda, AKI juga ikut turun,” katanya.

Sementara itu, upaya penekanan Stunting di perkotaan Garut juga dilakukan oleh Pemerintah di tingkat Kelurahan.

Lurah Kota Wetan Galih Mawariz mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menekan kasus stunting diantaranya melakukan upaya penekanan kasus stunting, diantaranya berkolaborasi dengan multistakeholders.

Baca Juga:Edukasi Remaja Melalui Seni, Kayla dan Rangga Luncurkan Tembang Berjudul ‘Kebablasan’Ukir Sejarah UMKM Indonesia, BRI Jadi Induk Holding BUMN Ultra Mikro

“Hasil data karena stunting berkaitan dengan gizi buruk, meski sekarang di kita (Kelurahan Kota Wetan, red) zero gizi buruk tapi untuk stunting tidak hanya pada PMT (pemberian makanan tambahan, red) tetapi kita lihat juga profil medis lain yang bisa memberikan stimulan terhadap pertumbuhan anak tersebut,” katanya di Kecamatan Garut Kota, Rabu (15/9).

Penekanan stunting di kelurahan kota wetan sendiri melibatkan peran para pemuka agama dan Kemenag, mereka memiliki peran dalam mencegah pernikahan dini.

0 Komentar