Tekan Stunting, Dinkes Jabar Tingkatkan Pelayanan Posyandu

Tekan Stunting, Dinkes Jabar Tingkatkan Pelayanan Posyandu
0 Komentar

 

Berdasarkan keterangan Dedeh, Posyandu sudah terintegrasi dengan layanan sosial dasar yang berinovasi untuk menjadi posyandu juara. Hal ini merupakan penerapan dari kebijakan Permendagri No. 19 Tahun 2011 dengan tugas pokoknya untuk pembinaan gizi, kesehatan ibu anak, BKB (Bina Keluarga Balita), posbindu lansia, pospaud, kesehatan reproduksi remaja, dan peningkatan ekonomi keluarga yang semuanya mengarah ke pencegahan stunting.

“Posyandu penting sekali karena untuk melihat tumbuh kembang bayi dan balita sehingga tumbuh kembangnya terpantau dan dicatat di KNS buku KIA bayi dan balita yang pasti punya buku KIA. Bayi dan balita yang ditimbang sudah terdeteksi secara dini kalau 2 kali datang timbangannya tidak naik, jadi harus waspada dan akan langsung diinformasikan ke petugas puskesmas, diverifikasi, agar terpantau,” ujar Dedeh.

Selain pemantauan tumbuh kembang bayi melaui timbangan, Dedeh juga mengatakan di Posyandu juga terdapat program terkait informasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang mengajarkan kepada orang tua dalam memberikan asupan gizi yang baik. Sehingga dapat menyajikan makanan bergizi bagi balita secara kreatif dan informasi tentang alternatif makanan pokok seperti sumber karbohidrat yang tidak harus selalu dari beras namun juga bisa pakai singkong, ubu jalar atau jagung.

Baca Juga:Puluhan Anggota Islam Baiat Takfiri Ikrar Setia dan Kembali ke Pangkuan NKRIRayakan Hari Kemenangan, Partai Golkar Bagikan Bingkisan Lebaran

Program lain yang disediakan Posyandu yaitu pemberian suplemen Fe bagi ibu hamil agar tidak melahirkan bayi anemia.

“Diberikan suplemen Fe supaya mau diminum sebagai bentuk pencegahan stunting meski rasanya enggak enak, eneg, buat mual dan punya efek sembelit serta air seni berubah warna yang bikin ibu-ibu jadi malas (minum). Yang harus disosialisasikan dengan ubah mind set bukan tambah darah tapi tablet kecerdasan untuk calon bayi,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatkan Posyandu dapat memberikan balita vitamin A dosis tinggi secara rutin satu tahun dua kali pada Februari dan Agustus sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

Dedeh berharap, dalam rangka memperingati Hari Posyandu Nasional 2022 untuk bahu-membahu menjadikan posyandu juara Jawa Barat.

“Saya berharap agar seluruh masyarakat, berpartisipasi untuk memotivasi ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita serta ibu hamil agar mau datang ke posyandu. Jadikan posyandu sebagai pusat pembelajaran dan sahabat masyarakat. Bayi dan balita sehat, orang tua Bahagia, keluarga berkualitas. Insya allah akan terwujud kader pembangunan bangsa yang hebat dan juara lahir batin,” tutupnya.(rls)

0 Komentar