GARUT – DS (51) seorang sopir angkot di Kabupaten Garut, yaitu angkot jurusan Limbangan-Leuwigoong ditemukan tewas tergantung di dalam rumahnya di Kecamatan Cibiuk, Rabu (2/3). Diduga, ia melakukan aksi gantung diri menggunakan kabel.
Sekretaris Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk, Aep Rohimat mengatakan bahwa jenazah DS yang tergantung pertama kali ditemukan oleh anaknya.
“Anaknya yang kaget melihat ayahnya meninggal gantung diri langsung memberitahukan temuannya kepada neneknya lalu diteruskan kepada warga dan dilaporkan kepada pihak kepolisian,” kata Aep, Kamis (3/3)
Baca Juga:Berorientasi Ramah Lingkungan, Pembiayaan BRI Pada Sektor Renewable Energy Tumbuh 19.1 PersenHarga Minyak Meroket Pasca Perang Rusia-Ukraina, Pertamina Jamin Pasokan Energi
Aep yang juga tetangga dekat DS, tidak mengetahui secara jelas tentang ditemukannya DS tewas gantung diri. Saat jenazah DS ditemukan, ia mengaku sedang sakit sehingga tidak begitu pasti mengetahuinya.
Pemakaman jenazah DS baru dimakamkan, Kamis pagi (3/3) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasir Peureut sekitar 200 meter dari Cikukuk. Pemakaman korban gandir itu, dilakukan pihak keluarga dan warga setelah mendapat izin penguburan dari pihak berwajib.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahuinya DS meninggal saat anaknya melihat angkot trayek Limbangan-Leuwigoong yang biasa dikemudikan ayahnya sekitar pukul 15.30 tampak terparkir di pinggir jalan tak jauh dari rumah korban.
Sekitar pukul 16.00 anak korban, melihat DS menggantung di dalam rumahnya. Artinya, ketika korban datang ke rumah hingga gandir terjadi, jeda waktunya sekitar setengah jam.
Istri DS yang pertama diketahui sudah meninggal dunia. DS kemudian menikah lagi dengan seorang janda warga Desa Cibiuk Kaler. Rumah tangga baru berjalan 4 bulan dengan istri baru, kasus gandir sopir angkot itu terjadi.
Hingga saat ini, motif DS tega gantung diri masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Sebelum ditemukan tewas gantung diri, DS diketahui sering pulang pergi Cilengkrang-Cikukuk.
Di Cilengkrang DS kerap menjenguk istri barunya beranak lima. Di Cikukuk menjenguk anaknya yang baru duduk di kelas 3 SD. Kini, anaknya tinggal bersama neneknya karena menjadi anak yatim piatu. (pap)