RADAR GARUT – Tradisi memakan kue saat perayaan Lebaran sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia selama puluhan tahun. Ada beberapa alasan mengapa kue menjadi wajib ada saat Lebaran:
- Tanda syukur – Kue dijadikan sebagai simbol syukur atas berkat yang diberikan oleh Tuhan. Dalam budaya Indonesia, makan kue saat Lebaran menjadi tanda rasa syukur kita atas kesuksesan yang telah diraih selama satu tahun.
- Hidangan untuk tamu – Selain sebagai tanda syukur, makan kue juga menjadi salah satu cara untuk menyambut tamu yang datang ke rumah saat Lebaran. Makanan, termasuk kue, dianggap sebagai tanda keramahan dan kedermawanan.
Baca artikel Radar Garut lainnya di Google Berita
- Sarana untuk mempererat hubungan – Kue juga dijadikan sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara keluarga dan teman-teman. Makan kue bersama-sama saat Lebaran menjadi momen yang dinanti-nanti karena dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan.
- Meningkatkan keceriaan – Lebaran adalah momen bahagia yang dinanti-nanti oleh seluruh masyarakat Indonesia. Makan kue bersama keluarga dan teman-teman saat Lebaran dapat meningkatkan keceriaan dan kegembiraan dalam suasana perayaan.
Kue ini selalu ada saat lebaran
“Kue” adalah salah satu makanan yang sering dikonsumsi saat perayaan Lebaran di Indonesia. Berikut adalah beberapa kue yang biasanya selalu ada saat Lebaran:
- Nastar – Kue nastar adalah kue kering berisi selai nanas yang biasanya disajikan dalam bentuk bulat kecil.
- Putri salju – Kue putri salju adalah kue kering yang dihiasi dengan gula bubuk yang menyerupai salju.
- Kue kaastengel – Kue kaastengel adalah kue kering yang terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, dan keju.
- Kue lapis – Kue lapis adalah kue tradisional Indonesia yang terdiri dari lapisan-lapisan tipis yang dibuat dari campuran tepung terigu, santan, gula, dan pewarna makanan.
- Bolu – Kue bolu adalah kue yang terbuat dari campuran tepung terigu, telur, dan gula. Kue bolu bisa diisi dengan berbagai macam isian, seperti cokelat, keju, atau buah-buahan.