Sedang Senam, Emak-emak Dibubarkan oleh Satgas Covid-19

Sedang Senam, Emak-emak Dibubarkan oleh Satgas Covid-19
0 Komentar

GARUT – Sejumlah emak-emak yang tengah asik senam di wilayah Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut dikagetkan dengan kedatangan tim Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (14/7). Mereka tidak menyangka kalau kegiatan yang rutin dilakukan akan dibubarkan.

Kapolsek Banyuresmi resor Garut, Kompol Supian BJ menyebut bahwa pembubaran tersebut memang dilakukan pihaknya bersama Danramil, Camat dan Satpol PP dari Kecamatan Banyuresmi.

“Tempat senam ini masuknya ke sektor non esensial sehingga seharusnya tidak beraktivitas sementara selama PPKM darurat,” sebut Supian.

Baca Juga:Klub Mobil Baraya Timor Ciamis Jalin Kerjasama dengan Bank SampahRSUD dr. Slamet Garut Butuh Tambahan Ventilator

Penutupan tersebut menurutnya, dilakukan setelah menerima laporan terkait adanya kegiatan sektor non esensial yaitu sanggar senam yang melakukan aktivitas seperti biasa. Menerima laporan itu, pihaknya bersama tim gabungan langsung melakukan pengecekan.

“Saat kami datang, memang di dalam sanggar senam ini sedang dilakukan senam aerobik yang diikuti oleh sejumlah emak-emak. Karena itu kami terpaksa bubarkan dan kita ingatkan pemiliknya agar tidak membuka dulu sampai waktu yang telah ditetapkan pemerintah,” jelasnya.

Supian mengatakan bahwa pihaknya juga meminta para emak-emak untuk terlebih dahulu melakukan senam di rumah masing-masing. Terkait penerapan protokol kesehatan pun disampaikan kepada emak-emak yang hadir.

Selain membubarkan kegiatan senam, Supian juga mengaku menutup sebuah toko pakaian yang berada di sekitar wilayahnya. “Jadi hari ini kita dapati dua pelanggar PPKM darurat. Keduanya kita minta tutup,” ucapnya.

Selain melakukan penutupan tempat, Supian mengatakan bahwa di hari yang sama pihaknya juga memberikan bantuan sembako ke pondok pesantren. Setidaknya, 1 kuintal beras dan bahan lainnya untuk membantu pesantren yang terdampak akibat pandemic Covid-19.

“Kita juga berikan bantuan masker kepada pihak pesantren agar para santrinya senantiasa menggunakan masker. Dengan begitu, masyarakat bisa mencontoh dan terus menerapkan protokol kesehatan,” tutup Supian. (igo)

0 Komentar