“Bagian itu juga memastikan seimbang lah ya karena kebutuhan ekonomi juga tidak bisa kita hindari tapi seimbang, dan tidak menganggu pengamatan bintang di Observatorium Bosscha,” bebernya.
Terpisah, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah menyebutkan Booscha adalah aset bangsa yang mengangkat ke dunia internasional, yang saat ini diancam oleh alih fungsi lahan dan polusi cahaya.
“Semua harus punya kepedulian yang yang sama, apalagi keberadaan ini (Observatorium Bosscha) ada kepentingan yang lebih besar nasional dan bisa mengangkat Indonesia sebagai bangsa yang menghargai ilmunya, itu kan keren,” katanya.
Baca Juga:Hadiri Syukuran Enam Muara, Wagub Uu: Nelayan Adalah Pahlawan Dalam Memenuhi Gizi MasyarakatBRI Journalist Bootcamp 2023, Wujud Kolaborasi Tebarkan Social Value “Memberi Makna Indonesia”
Tantangan polusi cahaya yang menghambat pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha harus diselesaikan sama-sama.
“(Polusi cahaya) ya terganggu memang, jadi tidak ideal tapi kan di seluruh dunia selalu ada tantangan dari masa ke masa, insyaallah ada jalannya, makanya kita harus peduli,” terangnya.
Untuk diketahui, Observatorium Bosscha diresmikan 1 Januari 1923 dan menjadi perintis astronomi di Asia Tenggara dengan mengambil astrofisika bintang sebagai riset utama yang diprakarsai dan dipimpin oleh K.A.R Bosscha.
Pada 1928 Teropong refraktor ganda Zeiss dihadiahkan oleh KAR Bosscha ke Observatorium Bosscha, menjadikan sebagai observatorium terbesar dan termodern ketiga di bumi bagian selatan pada era itu.
Saat ini observatorium di tengah ancaman polusi cahaya sudah ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan SK Menbudpar (No. KM.51/OT.007/MKP/2004) menetapkan cagar budaya dan menjadi Objek Vital Nasional tahun 2008 SK No. PM.34/HM.001/MKP/2008.
Ditetapkan juga oleh menjadi cagar budaya nasional pada 2015 oleh Kemendikbud, lalu berdasarkan SK Bupati Bandung Barat yang tertuang dalam Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor 188.45/Kep.731-Disparbud/2021 sudah ditetapkan sebagai cagar budaya peringkat kabupaten.
Saat Jabarekpres menghubungi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar menyebut Observatorium Bosscha akan ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat Jabar.
Baca Juga:Sekda Setiawan Resmikan Graha Yerry YanuarRidwan Kamil Sampaikan Capaian Pembangunan untuk Kenang Sejarah Bung Karno
“Setau saya suratnya sedang diproses karena ada proses ada yang perlu diperbaiki,” bebernya.**(Mal)