Sampah Menumpuk di Kota Bandung, DLH Jabar Segera Cari Solusi untuk TPA Sarimukti

Sampah Menumpuk di Kota Bandung, DLH Jabar Segera Cari Solusi untuk TPA Sarimukti
0 Komentar

RADAR GARUT – Pasca Libur Idul Fitri 1444 Hijriyah terjadi lonjakan sampah di Kota Bandung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Duddy Prayudi mengatakan, tumpukan sampah sebanyak 724 ton itu akibat akumulasi sampah yang belum terangkut dari sebelum lebaran hingga saat ini.

Yang menjadi faktor adalah sarana dan prasarana di Kota Bandung. Di sisi lain Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tutup sementara pada lebaran dan kendala akses di musim hujan menjadi faktor lainnya.

Baca Juga:Kunjungi Ipan Korban Kebakaran di Desa Sukamulya, Yudha Legislator Garut Salut dengan Gotong Royong WargaCara Berfoto Agar Hasilnya Bagus Hanya dengan HP

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga mendukung sampah regional Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung agar bisa cepat terealisasi.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas menyebutkan akan mencari solusi bersama untuk mengatasi persoalan tersebut bersama DLH Kota Bandung yang dibahas pada hari ini, Jumat 28 April 2023.

Saat ditanyai mengenai persoalan TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat yang saat ini sudah overload pihaknya mengklaim telah memaksimal kondisi tersebut dan akan terus mengatasi.

Bahkan menurutnya masih ada lahan yang bisa digunakan di area tersebut.

“Kami sudah maksimalkan kondisi di Sarimukti yang sudah overload kondisinya. Insya Allah bisa kita atasi,” kata Prima melalui pesan singkat pada Jabarekspres, Jumat 28 April 2023.

“Masih ada lahan yang bisa digunakan di area tersebut,”lanjut Prima.

Mengenai persoalan Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung sebagaimana dilansir dari Antaranews.com yang akan diumumkan pemenang lelang diakhir Mei 2023.

Baca Juga:Harga Daging Ayam di Garut Turun Tapi Masih MahalCara Berhenti Paket Smartfren

Prima belum bisa memberitahu dan masih menunggu kepastian. Akan tetapi saat ini pihaknya menunggu dua penawar (bidder) yang masuk penawaran.

“Doain ya, tinggal nunggu dua bidder masukin penawaran,” jelasnya.

0 Komentar