Sahabat D-dimer

Sahabat D-dimer
disway
0 Komentar

Saya pun dipasangi stent di aorta saya. Yang jumlahnya jauh melebihi mereka. Mungkin saya pemegang rekor terbanyak di Indonesia. Stent yang dipasang di aorta saya sebanyak 760 ring. Dijejer-jejer. Sepanjang setengah meter lebih.

Yang empat orang itu paling hanya dipasangi ring tidak sampai 6 buah.

Pendapat dokter Jeffrey itu juga saya sampaikan ke dokter Ben Chua.

Baca Juga:Perempatan Jalan Cikuray Kerap Terjadi Kecelakaan, Diduga Pengendara Kurang Berhati-hatiMengejutkan! Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom

Tapi, saya yang belum bisa menerima pendapat itu. Berbagai upaya terus saya lakukan. Jangan-jangan D-dimer saya itu benar-benar happy hypoxia. Akibat Covid.

Tapi, begitu semua upaya itu gagal, saya pun pasrah. Saya menghubungi kembali dokter Ben Chua. Minggu lalu.

Saya ceritakan bahwa saya baik-baik saja. Tidak punya keluhan. Tidak merasa ada kelainan. Tidak kekurangan suatu apa. Tapi, D-dimer saya tetap tinggi.

“Bagaimana mengatasinya?” tanya saya.

“Kalau ke lab tidak usah periksa D-dimer lagi,” jawabnya.

Begitu simpel jalan keluar itu.

Saya memang sering bercanda dengan dokter yang sangat perhatian itu. Ia berpendapat sudah begitu lama saya mengalaminya tanpa ada gangguan apa-apa.

Saya pun tertawa.

Ia juga tertawa.

Saya pun punya sahabat baru: cendol darah di darah saya. (*)

0 Komentar