Review film Shazam! Fury of the Gods (2023), Bongkar Plus Minusnya Disini

Review film Shazam! Fury of the Gods (2023), Bongkar Plus Minusnya
Review film Shazam! Fury of the Gods (2023), Bongkar Plus Minusnya
0 Komentar

 

Fury of the Gods bisa dibilang sebagai proses Billy dalam mengeksplorasi kearifannya Solomon yang baru diketahuinya. Herannya lagi, Billy dan saudara-saudaranya ternyata masih belum menemukan nama superhero mereka padahal sudah beraksi selama bertahun-tahun. Nah, Fury of the Gods memberikan jawaban bagi Billy dan saudara-saudaranya bahwa nama superhero mereka adalah Shazam, dari kata ajaib yang selalu mereka ucapkan selama bertahun-tahun.

Selain menjadi proses Billy mengenal Shazam lebih dalam, Fury of the Gods kembali mengangkat konflik keluarga, baik dari sisi Billy maupun dari sisi villainnya. Jika film pertama memperlihatkan Billy yang ingin keluar dari keluarga angkatnya, film keduanya malah memperlihatkan bagaimana perjuangan Billy untuk terus bersama saudara-saudara angkatnya dalam menjalankan aksinya sebagai superhero.

Semua aktor tampil cukup baik. Namun beberapa karakternya, khususnya villain, terlihat tidak konsisten

Jika ngomongin masalah akting, semua aktor yang tampil di Fury of the Gods berhasil menampilkan bagiannya masing-masing dengan sangat baik. Tidak ada yang terlihat lebih menonjol dibandingkan aktor lainnya. Namun, akting yang baik jadi bisa tertutupi jika karakter yang mereka mainkan memiliki penceritaan yang tidak konsisten. Sayangnya, Fury of the Gods menampilkan beberapa karakter yang penggambarannya tidak konsisten.

Baca Juga:Ternyata Raffi Ahmad Diduga Selingkuh dengan Deretan Wanita Ini Sebelum dengan Mimi BayuhRaffi Ahmad dan Alshad Ahmad Sama-sama Viral di Media Sosial karena Masalah Perempuan?

Sebelum membicarakan karakter yang tidak konsisten, satu hal yang saya apresiasi dari Fury of the Gods adalah Billy dan Shazam yang lebih selaras dalam perilakunya dibandingkan film pertamanya. Pada film pertama, Billy terlihat sok dewasa dibandingkan usianya. Namun ketika dia berubah menjadi Shazam, perilakunya sangat kekanak-kanakan. Nah, di Fury of the Gods, Billy berperilaku lebih sesuai dengan umurnya. Jadi ketika dia berubah menjadi Shazam, tidak ada perbedaan perilaku yang jomplang.

Salah satu hal menggangu dari Fury of the Gods adalah penceritaan tentang Mary. Pada film pertamanya, Mary berhasil diterima di sebuah universitas tetapi dia merasa berat karena harus meninggalkan keluarganya. Namun di film keduanya yang berlatar 2—3 tahun setelah film pertamanya, Mary diceritakan masih berusaha mencari tempat kuliah dan masih tinggal bersama keluarganya.

0 Komentar