PVMBG: Seluruh Wilayah Garut Memiliki Potensi Pergerakan Tanah

PVMBG: Seluruh Wilayah Garut Memiliki Potensi Pergerakan Tanah
Pixabay
0 Komentar

GARUT – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, seluruh wilayah di Kabupaten Garut memiliki potensi terjadinya pergerakan tanah.

Khususnya di musim penghujan seperti ini potensi pergerakan tanah menjadi meningkat.

Berdasarkan kajian yang dilakukan PVMBG, tingkatannya selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Baca Juga:RSUD dr Slamet Garut Diharapkan Kembali Mendukung PorprovDesa Karyamukti Bangun Jalan yang sudah 5 Tahunan Mengalami Kerusakan

“Artinya, potensi bulan sebelumnya dengan saat ini berbeda. Berdasarkan hasil tumpang susun peta gerakan tanah, ditambah dengan prediksi curah hujan dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), ada peningkatan potensi gerakan tanah pada November ini,” kata Kepala Bidang Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budianto, Kamis (4/11/21).

Menurut Agus, titik-titik Gerakan tanah yang pernah terjadi sebelumnya harus sudah dipetakan. Dengan begitu, ketika terjadi indikasi adanya pergerakan tanah maka harus segera dilaporkan.

Selain itu masyarakat juga harus mengetahui terkait indikator gerakan tanah. “Sebab, gerakan tanah bisa diprediksi,” ungkapnya.

Indikator pergerakan tanah adalah mereka yang tinggal di zona merah harus memperhatikan letak pemukiman, jalan, dan tebing.

“Tebing itu terbuka atau tidak. Karena itu berkaitan dengan proses air jatuh. Ketika di tebing tak ada hambatan, air akan mudah meluncur,” jelasnya.

Hal lainnya, masyarakat juga harus memastikan keberadaan alur air dan mengidentifikasi retakan tanah di sekitaran jalur air. Saat terlihat ada retakan, maka probabilitasnya akan tinggi untuk terjadi longsor.

“Gerakan tanah itu juga dipicu oleh curah hujan. Masyarakat harus memantau curah hujan, karena hujan itu sifatnya lokal. Ketika ada indikator-indikator itu, langsung buat laporan. Titik-titik mata air itu harus diidentifikasi dan pasang rambu di titik-titik itu. Tinggal kita lihat curah hujan yang terjadi. Itu harus dilaporkan ke BPBD,” papar Agus.

Baca Juga:Indonesia Tonjolkan Tiga Sektor Utama di Dubai Expo 2020Jenazah Vanessa Angel dan Suami Disalatkan di Masjid Permata Qalbu Pagi Ini

Secara umum, menurut Agus, Kabupaten Garut adalah wilayah pegunungan, dan wilayah datarnya hanya di bagian tengah saja.

“Kita sudah melakukan sosialisasi. Tinggal langkah-langkah itu dilakukan di level masyarakat ketika musim hujan terjadi. Jadi deteksi itu dilakukan dari level masyarakat,” tutup Agus. (Rd)

0 Komentar