Puluhan Warga Desa Hegarmanah Membaik Setelah Menjalani Isolasi

Puluhan Warga Desa Hegarmanah Membaik Setelah Menjalani Isolasi
ilustrasi (pixabay)
0 Komentar

Radar GARUT Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengabarkan, saat ini kondisi puluhan warga yang sedang menjalani isolasi di Desa Hegarmanah, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut terus membaik. Jumlah warga yang diisolasi di GOR desa tinggal 30 orang.

Selain kondisi mereka yang membaik, Leli mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan ada penambahan kasus baru di wilayah tersebut.

“Saat ini Alhamdulillah membaik. Warga masih menjalani isolasi di GOR. Penambahan sementara belum,” ujarnya, Kamis (27/5).

Baca Juga:Yudha: Penanganan ODGJ, Pemerintah Daerah Harus Bertanggung Jawab Sesuai Amanah Undang-undangJalan Cihurip-Cikajang Kawasan Gunung Gelap Banyak Lubang dan Tambalan yang Membuat Tak Nyaman Pengendara

Leli memastikan bahwa selama masa isolasi, kondisi warga tidak ada yang memburuk, namun beberapa diantaranya mengalami gejala sedang. Dari 37 orang warga yang diketahui terpapar Covid-19, 2 diantaranya bergejala berat dan 5 lainnya mengalami gejala sedang.

“Jadi sekarang yang diisolasi di GOR berjumlah 30 orang. 5 orang dirujuk ke RSUD Pameungpeuk karena mengalami gejala sedang. Dua lainnya yang bergejala berat, dirawat di RSAD Guntur dan RS Nurhayati,” katanya.

Untuk penyebaran virus corona di kampung tersebut, Leli mengaku bahwa pihaknya masih perlu melakukan kajian lebih mendalam. Hal tersebut dikarenakan asumsi yang sempat muncul terkait awal penyebar terpatahkan.

Ia menjelaskan bahwa awalnya sempat menduga bahwa virus tersebut dibawa oleh salah seorang pemudik dari Bandung yang kemudian menularkan ke ayahnya yang sakit. Saat sakit itu, sejumlah warganya banyak yang menengok sehingga ikut terpapar.

“Tapi sepertinya bukan dari orang tersebut ya. Kita belum bisa memastikan karena setelah kita telusuri yang mudik itu dia sebelum pulang dia sudah di rapid dan hasilnya negatif. Kemudian sepulang dari sana (kembali ke Bandung) juga di rapid juga, karena di kantornya mengharuskan dan ada hasilnya negatif,” jelasnya.

Selain itu juga, dikatakan Leli, sempat beredar kabar bahwa warga yang mudik itu diketahui sempat terpapar Covid-19 saat bekerja di Bandung. Namun setelah pihaknya melakukan penelusuran, diketahui bahwa warga itu memang pernah terkonfirmasi positif Covid-19, namun itu terjadi pada November 2020.

Warga tersebut, menurutnya dinyatakan sudah negatif setelah mendapatkan perawatan dan dilakukan tes PCR. “Hasil tes PCRnya menyatakan dia negatif. Sebelum masuk kerja tes PCR lagi dan hasilnya negatif. Kita juga rada ragu menyimpulkan itu dibawa atau tertular dari anaknya, ini menjadi bahan kajian dari kita, sebetulnya ini sumbernya dari mana,” katanya.

0 Komentar