PPNI Garut Minta Teknis Penanganan Covid-19 Dievaluasi

PPNI Garut Minta Teknis Penanganan Covid-19 Dievaluasi
0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Terus meningkatnya kasus corona virus disease (Covid19) yang menimpa tenaga medis membuat khawatir sejumlah pihak, termasuk diantaranya organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Garut.

Oleh karena itu, PPNI Kabupaten Garut meminta pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap penanganan kasus Covid-19, termasuk dalam penyelamatan pasien berikut tenaga medisnya.

“Saya prihatin dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 dan mulai berjatuhannya tenaga medis di berbagai daerah, termasuk di Garut. Walaupun berbagai upaya sudah kita lakukan untuk membentengi diri tapi tetap saja ada yang terpapar, ini artinya pemerintah dan semua pihak harus melakukan evaluasi besar tentang efektivitas penanggulangan Covid-19 di Garut,” kata Ketua PPNI Kabupaten Garut, Karnoto kepada RadarPriangan.com, Ahad (3/5/2020).

Baca Juga:Tertekan Secara Psikologis, Begini Curhatan Keluarga Perawat di Puskesmas CisurupanVideo: Begini Cara Desa Sirnajaya Salurkan Bansos Gotong Royong

Ia yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Garut, menilai, sebaran Covid-19 di Kabupaten Garut terus bergeliat, terutama satu bulan terakhir jumlah pasien positif sudah mencapai angka 11 orang, belum lagi jumlah ODP, PDP hingga OTG yang jumlahnya mencapai ribuan. Terlebih banyaknya orang yang mudik dari sekitar Jakarta, bogor, Tangerang dan Bekasi menuju kapung halamannya di Garut.

Karnoto juga berharap, besarnya risiko terpapar Covid-19 terhadap kalangan tenaga medis, masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan positif.

“Kami berharap jangan ada stigma negatif dari masyarakat terhadap para tenaga kesehatan yang saat ini sedang berjibaku menanggulangi Covid-19, jika mungkin apresiasi dan fasilitasi agar mereka bisa bekerja dengan baik. Dan untuk tenaga medis yang positif Covid-19 mohon pemerintah daerah bisa memfasilitasi proses isolasi, pengobatan dan perawatannya secara khusus dan terpisah dari pasien umum covid-19. Ini demi kesinambungan pelayanan kesehatan di Garut.” kata Karnoto yang juga merangkap sebagai wakil ketua FORKOPKES.

Pihaknya pun menyatakan, para dokter, perawat, bidan, apoteker dan tenaga kesehatan untuk terus semangat dan tidak mundur melawan Covid-19.

“Tuhan telah menakdirkan kita semua sebagai pasukan garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19. Ini adalah tugas sejarah yang harus kita tuntaskan,” pungkasnya. (erf)

0 Komentar