Pikul Baru

Pikul Baru
disway
0 Komentar

Di dalam industrial estate itu masih ada pula sejarah lain: dibangunnya pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia.

Itulah PLTA hulu sungai Kayan. Itulah sungai terpanjang di Kaltara. Yang meski muaranya di dekat Tarakan tapi hulunya tidak jauh dari perbatasan Berau. Berarti tidak terlalu jauh dari industrial park tadi. Rupanya sumber listrik dari air itulah yang jadi menentu mengapa disebut Green Industrial Park.

Semua itu, sekarang ini, masih perawan ting-ting. Maka, kalau proyek ini terlaksana, akan seperti ibu kota baru. Lebih sulit lagi. Lebih ke pedalaman lagi.

Baca Juga:Tips Aman Liburan Tahun Baru di Pantai GarutMalam Tahun Baru, Kapolres Tasik Kota Tak Segan-segan Sanksi Pembuat Onar

“Pelabuhan dan bandara baru akan dibangun,” ujar Bupati Bulungan Syarkawi yang saya hubungi kemarin sore.

Untuk ke lokasi PLTA itu, sekarang, hanya bisa dengan helikopter. Tidak ada jalan sama sekali. Pun setapak. Berarti harus dibangun dulu jalan raya lebih 200 Km. Dari nol. Dari mulai membabat hutan, membangun badan jalan, mengeraskan, dan mengaspalnya.

Tidak cukup ada sumber batu gunung di kawasan itu. Maka batu gunung dari Palu atau Toli-Toli akan jadi pilihan terdekat. Tinggal menyeberang laut satu malam: memotong selat Makassar.

Para pemilik batu gunung di Sulawesi Tengah akan ikut panen.

Pun di kawasan industri Tanah Kuning itu. Masih perawan. Belum ada secuil pun pelabuhan. Belum ada pula bandara. Berarti harus membangun pelabuhan baru. Yang besar sekali. Yang –kalau melihat kedalaman pantainya– harus dibangun menjorok jauh ke tengah laut. Akan mahal sekali.

Ini berbeda dengan konsep Gubernur Kaltim (waktu itu) Awang Faruq. Yang akan membangun industrial estate di Maloy –dekat Sangatta. Yang kedalaman pantainya lebih 20 meter.

Berarti nasib Maloy menjadi tersisihkan.
Maloy memang sangat dekat dengan sumber energi. Hanya 10 Km. Tapi batu bara.
Tanah Kuning lebih dekat ke energi hijau: PLTA Krayan. Meski yang disebut dekat itu sekitar 200 Km.

Pilihan seperti itu menandakan energi oriented lebih diutamakan. Energi menjadi pertimbangan utamanya.

Batu bara akan habis dalam 50 tahun –atau kurang dari itu.

Air sungai Kayan tidak pernah habis –seumur hidup.

0 Komentar