Pesan Sederhana UAH Soal Metode Rukyat dan Hisab

Pesan Sederhana UAH Soal Metode Rukyat dan Hisab
0 Komentar

JAKARTA – Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan tentang sikap orang muslim bagaimana baiknya dalam memilih penggunaan metode rukyat atau hisab dalam menentukan tanggal Idul Adha atau Idul Fitri.

UAH menjelaskan, apabila memang ada diantara dua metode tersebut, rukyat dan hisab, maka bisa pilih salah satunya saja.

Selain itu, UAH juga meminta jangan sampai mengucapkan kepada orang lain mana yang benar dan mana yang salah.

Baca Juga:Tunjangan Profesi Wartawan dari Negara, Antara Independensi dan KesejahteraanBRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 Raih Marketeers OMNI Brand of the Year

“Jadi, apa pesan saya? Pesan saya hanya sederhana saja, bilamana ada dua metode ini, rukyat dan hisab itu sudah diberlakukan maka pilih salah satunya,” kata UAH, dikutip Disway.id dari kanal YouTube IQ120 pada Sabtu, 2 Juli 2022.

“Dan jangan saling mengatakan pada yang lainnya ini yang benar dan ini yang keliru,” ucapnya menambahkan.

Kemudian UAH meminta agar umat Muslim yang mengikuti perhitungan rukyat atau hisab ke depannya tetap terus bisa konsisten.

Jika pemerintah sudah menetapkan antara metode rukyat dan hisab, maka masyarakat muslim bisa memilih salah satunya saja.

UAH mengimbau umat Muslim di Indonesia jangan sampai memilih metode perhitungan yang salah dalam menentukan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

“Dan konsisten dengan itu, rukyat dilakukan, hisab dilakukan. Kalau pemerintah sudah menetapkan Ulil Amri sudah menetapkan di antara dua ini, ambil satu dan tinggalkan yang lain,” tutur UAH.

“Tapi kalau memilih di antara yang ini, tidak ada yang dipilih, memilih yang lain yang bisa mengacaukan dalam siklus ini, maka kita harus mengambil yang benar di antara dua itu.” tutupnya.

Baca Juga:Buya Yahya: Bulan Zulhijah Memiliki Kebaikan yang Agung, Melebihi Jihad dan Pergi HajiKunjungi Korban Kebakaran di Desa Cisero, Sekjen DPC PDI Perjuangan Garut Berharap Pemkab Bisa Turunkan Bantuan

Sebagaimana diketahui, penetapan puasa di 10 hari pertama Dzulhijjah menjadi perdebatan karena penentuan di Indonesia dengan Arab Saudi berbeda satu hari.

Secara tak langsung ini membuat dan terjadi perbedaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah antara di Indonesia dan Arab Saudi.

Arab Saudi sudah memberikan pernyataan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 30 Juni 2022 kemarin, artinya sampai hari ini di sana sudah tanggal 2 Dzulhijjah.

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah menetapkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 1 Juli 2022.

0 Komentar