Perindag Tasikmalaya Buka Suara Soal Kelangkaan Migor Curah: Distribusi dan Penjualan Tak Seimbang

Perindag Tasikmalaya Buka Suara Soal Kelangkaan Migor Curah: Distribusi dan Penjualan Tak Seimbang
Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, Firmansyah. Foto:Rezza Rizaldi / Radartasik.com
0 Komentar

Warga Kota Tasikmalaya sebelumnya masih harus rela mengantre panjang di beberapa toko agen minyak goreng untuk mendapatkan stok dipakai sendiri maupun untuk dijual lagi secara eceran di Pasar Cikurubuk, Selasa (29/03/2022). Stok minyak goreng curah di beberapa agen mulai langka dan mengalami kekosongan padahal minyak curah mendapatkan subsidi pemerintah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liternya.

Adapun agen yang masih memiliki stok diserbu warga dan pedagang eceran dengan harga masih tinggi Rp 19.000 per liternya, sehingga, para pedagang eceran mengaku menjual minyak goreng curah ke pelanggan masih Rp 21.000 sampai Rp 25.000 per liternya.

Terlihat warga mondar-mandir di dekat beberapa agen minyak goreng curah sembari membawa beberapa jeriken hanya untuk membeli minyak goreng dengan harga mahal.

Baca Juga:Vladimir Putin Didukung Datang ke G20 Indonesia, Mayoritas Warga Indonesia Mendukung KehadirannyaMUI Cibiuk Antisipasi Perkembangan Paham Radikal dan Intoleran

“Saya di sini antre sejak subuh sekitar pukul 04.30 WIB tadi supaya bisa dapat minyak goreng curah untuk dijual lagi. Tapi, ternyata saat ke sini sudah banyak yang antre dan harganya masih Rp 19.000 per liternya,” ujar Somantri (42), warga Kecamatan Tawang saat antre minyak goreng curah di salah satu agen minyak Pasar Cikurubuk.

Dia mengakui, dirinya bersama teman pedagang lain sebelumnya berkeliling ke agen-agen lain dan diketahui sudah habis sejak dini hari dan stoknya kosong.

Dirinya bersama pedagang lainnya sudah biasa membawa beberapa jeriken untuk mendapatkan minyak goreng curah yang hendak dijual kembali eceran.

Namun, ada beberapa pedagang lainnya yang pulang kembali karena sudah tak kebagian stok minyak goreng di agen tersebut. Pasalnya, setiap pembeli yang antre dibatasi jatah mendapatkan minyak goreng paling banyak 20 liter saja.

“Ini harganya masih mahal pak, masih Rp 19.000 per liter. Antreannya begini parah, stoknya kosong karena minyak goreng curah jadi langka. Dan gak ada harga sesuai HET pemerintah Rp 11.500 untuk dijual paling mahal Rp 14.000 itu tidak ada. Pemerintah pada ke mana ini, kacau,” terangnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

0 Komentar