Perindag Tasikmalaya Buka Suara Soal Kelangkaan Migor Curah: Distribusi dan Penjualan Tak Seimbang

Perindag Tasikmalaya Buka Suara Soal Kelangkaan Migor Curah: Distribusi dan Penjualan Tak Seimbang
Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, Firmansyah. Foto:Rezza Rizaldi / Radartasik.com
0 Komentar

KOTA TASIK – Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Tasikmalaya menilai, jumlah distribusi dan penjualan minyak goreng curah tak seimbang sebabkan kelangkaan dan harga mahal di wilayahnya.

Efeknya, antrean pembeli terjadi meski harga jual minyak goreng curah mahal sampai Rp 19.000 per liter dari para agen atau sangat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah Rp 14.000 per liternya.

“Memang harga minyak goreng curah di pasaran itu belum sesuai HET. Yang menjadi masalah itu adalah distribusi dan penjualan itu tak seimbang,” ujar Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, Firmansyah, Rabu (30/03/22).

Baca Juga:Vladimir Putin Didukung Datang ke G20 Indonesia, Mayoritas Warga Indonesia Mendukung KehadirannyaMUI Cibiuk Antisipasi Perkembangan Paham Radikal dan Intoleran

“Distribusinya itu terbatas, sehingga seluruh permintaan tak terpenuhi. Akibatnya, ketersediaan menjadi terbatas. Alhasil, pedagang menaikkan harga. Karena mereka tidak menerima kepastian lagi kapan ada distribusi,” sambungnya.

Firmansyah menerangkan, jadwal pengiriman distributor minyak curah ke para agen ke pasar Tasikmalaya pun sampai sekarang tidak jelas waktunya.

Akibat kondisi itu, operasi pasar yang dilakukan sangat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemerataan harga sesuai HET selama ini.

“Intinya karena ketersediaan terbatas dan pengiriman tidak jelas. Sementara permintaan tinggi. Jadilah harga naik.Kami sudah melakukan operasi pasar. Namun tak memberi dampak signifikan,” terangnya.

Melihat kondisi stok minyak curah langka di pasaran sekarang ini, tambah Firmansyah, pihaknya sudah mengajukan permintaan stok tambahan ke Kementerian Perdagangan RI untuk mengatasi kelangkaan stok.

Namun, sampai sekarang belum ada realisasi dari pemerintah pusat untuk tambahan pengiriman stok minyak curah ke Tasikmalaya.

“Kami sudah ajukan untuk distribusi minyak goreng curah ke Kemendag, tapi belum ada realisasi lagi. Kami juga akan membuat edaran atau instruksi kepada distributor untuk melakukan operasi pasar dengan harga sesuai yang ditetapkan,” tambahnya.

Baca Juga:Ridwan Kamil: Toilet Daur Ulang Solusi Kurangi Pencemaran Sungai CitarumPLN UP3 Garut Pastikan Listrik Aman selama Ramadhan dan Idul Fitri

Ke depannya, lanjut Firmansayah, jika ada stok kiriman operasi pasar dari Kemendag RI akan disampaikan langsung ke masyarakat bukan ke para pedagang seperti sebelumnya.

“Kami tak akan jual lagi nanti kalau operasi pasar ke pedagang eceran. (Akan) langsung ke masyarakat saja. Tempatnya masih akan kami kaji (untuk operasi pasar). Apakah langsung di masing-masing wilayah atau di pasar ke konsumen langsung,” ujarnya.

0 Komentar