Perawat RSUD dr. Slamet Garut Minta Insentif BPJS yang Terlambat Segera Dicairkan

Perawat RSUD dr. Slamet Garut Minta Insentif BPJS yang Terlambat Segera Dicairkan
Humas RSUD dr. Slamet Garut, Cecep Ridwan Darmawan, S.Kep Ners
0 Komentar

Ustadz Budi mendapatkan pengaduan dari beberapa perawat agar difasilitasi dengan pihak manajemen.

Ustadz Budi sendiri cukup menyayangkan kenapa keterlambatan ini bisa terjadi. Pasalnya insentif yang belum diberikan adalah dari bulan Oktober tahun 2021 lalu.

Sehingga persoalan ini menurutnya menjadi rancu karena tahun anggaran 2021 harusnya sudah tutup buku.

Baca Juga:Sebanyak 32 Warga Desa Salakuray Ditipu dengan Modus Menjual Minyak Goreng MurahWagub Jabar Dorong Petani Generasi Zilenial Mampu Bangkitkan Jawa Barat Swasembada Pangan

Ustadz Budi sendiri mengaku kenal dekat dengan Direktur RSUD dr. Slamet Garut. Ia pun mengaku dalam hal ini sangat sayang dengan Direktur dan berharap Direktur tidak mendapatkan masalah atas keterlambatan insentif ini.

“Saya dengan niat kasih sayang dengan pak Direktur alhamdulillah saya persuasif dulu alhamdulilah pak Direktur ada respon. Katanya akan dicairkan hari Jumat kemarin, tapi kenyataannya nihil. Jadi saya merasa kecewa,” katanya.

Ustadz Budi pun meminta Direktur RSUD dr. Slamet Garut bisa bertindak tegas dengan keputusannya. Jika ada pihak manapun yang mengintervensi diharapkan Direktur tidak takut.

Ia berharap agar insentif ini bisa segera dicairkan, karena Ia sangat kasihan dengan perawat yang selama ini telah bekerja keras bercucuran keringat.

” Kasihan, haknya tidak diberikan sementara pekerjaan digenjot. Mereka sudah bercucuran keringat namun tidak dihargai,” ujarnya.

Ustadz Budi juga meminta pihak manajemen rumah sakit bisa membangun komunikasi dengan baik kepada perawat. Ia berharap UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bisa dijalankan. Sehingga apa yang menjadi permasalahan bisa diinformasikan kepada karyawan sehingga tidak terjadi kesalah pahaman.

” Dan semoga dengan adanya kejadian ini RSUD makin maju dan dijadikan tazkirah ( peringatan) dan muhasabah ( introveksi) dan tolong pak Direktur adalah leadership yang harus memberikan arahan demi perbaikan dan harus memberikan kebijakan dan keputusan yang tegas demi terwujudnya RSUD yang berharkat dan bermartabat,” tutupnya.

(fer)

0 Komentar