Peran Widya Rahayu Sebagai Community Officer BTPN Syariah Memberdayakan Masyarakat Inklusi

istimewa
COMMUNITY OFFICER. Widya Rahayu yang saat ini tengah meniti karier sebagai Community Officer BTPN Syariah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Profesinya sebagai CO, sesuai dengan karakter dirinya.
0 Komentar

GARUT – Kesuksesan program pendampingan dan pemberdayaan ibu-ibu nasabah BTPN Syariah terletak di tangan para Community Officer (CO) atau petugas lapangan. Sebab, nasabah dibina dan didampingi sejak awal proses, hingga ibu nasabah mencapai setiap mimpinya.

CO berperan sebagai role model dalam membangun empat karakter unggul nasabah yaitu Berani, Disiplin, kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS). Tugas CO mendampingi kurang lebih 40 komunitas nasabah, masing-masing terdiri dari 10-20 ibu nasabah.

Adalah sosok Widya Rahayu yang saat ini tengah meniti karier sebagai Community Officer BTPN Syariah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Profesinya sebagai CO, sesuai dengan karakter dirinya.

Baca Juga:Camat Garut Kota Dukung Pendampingan BTPN Syariah untuk Masyarakat InklusiMelalui Pendampingan BTPN Syariah, Ida Menjadi Berdaya Bangun Usaha Cuanki & Berdampak Bagi Orang Lain

Menurut perempuan yang sudah mengabdi kepada masyarakat inklusi sejak 2016 ini, pekerjaannya bisa memberi makna yang nyata dengan memberi kesempatan ibu-ibu Indonesia agar semakin berdaya dan mewujudkan kehidupan mereka yang lebih berarti.

“Melihat langsung perjuangan ibu-ibu yang awalnya tidak memiliki apa pun dalam kehidupannya, kemudian perlahan mengalami kemajuan lewat usaha yang dijalankan, menjadi kebahagiaan tak ternilai bagi saya,” ujar Widya dalam media briefing di Garut, Kamis (22/8/2024).

Widya mendampingi ibu-ibu nasabah melalui kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS). Agenda rutin setiap dua minggu sekali itu juga menjadi momen Widya menanamkan sikap BDKS kepada ibu-ibu nasabah agar berani belajar menerima tantangan dan selalu disiplin menjalani hidup, baik untuk membangun usaha dan urusan pribadi.

“Dengan harapan, ibu-ibu nasabah tumbuh menjadi perempuan lebih berdaya dan memiliki hidup yang berarti,” tutur Widya.

Pekerjaan mulia Widya didukung sepenuhnya oleh orang tua. Ibu dari Widya, Ibu Hani Hadiyanti mengaku bangga dengan sang anak yang sudah mendapatkan pekerjaan di bank atau sebagai bankir setelah lulus dari SMK delapan tahun yang lalu.

“Di BTPN Syariah, anak saya mendapatkan berbagai macam training untuk mengembangkan pribadinya menjadi lebih baik. Selain itu, jenjang karir di BTPN Syariah juga jelas. Maka dari itu, dibandingkan anak saya bekerja di tempat lain, seperti pabrik, lebih baik menjadi bankir di BTPN Syariah,” papar Ibu Hani.

0 Komentar