Penobatan Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon Sempat Ricuh

Penobatan Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon Sempat Ricuh
Kericuhan sesaat setelah penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto: Khoirul Anwarudin/Radar Cirrebon
0 Komentar

RadarPriangan.com, CIREBON – Penobatan Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon pada Minggu (30/8/2020) sempat diwarnai kericuhan. Setelah sambutan dari Raja Karaeng Maros, tiba-tiba ada kelompok yang beteriak-teriak.

Mereka menyampaikan penolakan penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV. Pantauan Radar Cirebon (Radar Priangan Group), pihak-pihak yang melakukan kericuhan kemudian dihalau keluar oleh petugas keamanan acara. Tamu undangan kaget dan sempat panik.

Kejadian ini, sesaat sebelum Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hadir di Dalem Arum Keraton Kasepuhan.

Baca Juga:Warga Kesulitan Cari Gas MelonKasus Positif Korona di Garut Bertambah Lagi 5 Orang

Acara kemudian dilanjutkan dengan tahlil 40 hari untuk Almarhum Sultan Sepuh XIV Arief Natadiningrat. Prosesi Jumeneng Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon dapat dilaksanakan dengan lancar. Secara simbolis, PRA Luqman Zulkaedin menerima penyematan keris.

Sebelumnya juga sempat dikabarkan ratusan massa dari Forum Silaturahmi Dzuriah Kanjeng Sunan Gunung Jati bersama Keluarga Kesultanan Cirebon mendatangi gerbang masuk utama Keraton Kasepuhan.

Mereka berusaha masuk dan menemui PRA Luqman Zulkaedin. Namun, massa tersebut berhasil dihadang puluhan aparat gabungan TNI dan Polri. Mereka bermaksud bertemu dengan keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon dengan tujuan meluruskan sejarah.

Kini massa masih bertahan di depan gerbang keraton kurang lebih berjarak 25 meter.“Tujuan kami ingin bersilaturahmi ke rumah sendiri untuk menemui saudara Luqman. Sudah ada pemberitahuan, tapi tidak ada jawaban. Mangkanya kami ke sini,” kata salah seorang perwakilan massa saat berdialog dengan aparat kepolisian.

Merespons permintaan massa, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Syamsul Huda meminta pengertian massa.

“Di dalam ada acara dan tamu undangan, kami sifatnya di sini menjaga keamanan. Yang kami pikirkan adalah kepentingan masyarakat agar situasi kantibmas di Cirebon kondusif,” tegas dia.

Terkait dengan keinginan pelurusan sejarah, Kapolres mengatakan, permasalahan tersebut ada jalurnya.

Baca Juga:Keluarga Peteran di Majalengka Dapat Kunjungan Tim MedisSiswi SLB ABC PGRI Ciawi Derita Leukimia Stadium 4

“Kalau bapak-bapak mau pelurusan sejarah silakan ada jalurnya. Sebagai tokoh budaya, tokoh masyarakat harus memberikan contoh,” katanya.

Kapolres menegaskan, fokusnya adalah masalah kantibmas dan kondusivitas masyarakat. Sehingga, bila ada yang melanggar hukum dari pihak manapun, akan ditindak. (rdh/awr)

0 Komentar