Pengunjung Alun-alun Garut dan Kerkhof Dibubarkan

Pengunjung Alun-alun Garut dan Kerkhof Dibubarkan
Pengunjung Alun-alun Garut dan Kerkhof Dibubarkan oleh tim gabungan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Garut.
0 Komentar

GARUT – Ribuan pengunjung yang menghabiskan akhir pekan dengan mendatangi Alun-Alun dan Sarana Olah Raga Merdeka (Kerkhof), Garut, Minggu (6/2) dibubarkan oleh tim gabungan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Garut. Kedua tempat tersebut pun ditutup sementara hingga batas yang belum ditentukan menggunakan ‘rapia line’.

Kepala Unit Turjawali Satuan Lalu Lintas Polres Garut, Ipda Dartam mengatakan bahwa penutupan dua lokasi tersebut dilakukan karena terjadinya kerumunan pengunjung yang luar biasa.

“Tadi (kemarin) dilakukan pembubaran (pengunjung) juga untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19,” katanya kemarin (6/2/22).

Baca Juga:Panglima Jilah TBBR, Sumpah Tali Darah dengan Cirebon, Tukar Pusaka Gading GajahKoboi Tol Cipali Minta Maaf Acungkan Pistol Mainan, ini Tampangnya

Dalam kegiatan pembubaran, menurut Dartam, banyak sekali warga yang melanggar protokol kesehatan. Bukan hanya berkerumun, tidak sedikit juga warga yang tidak menggunakan masker.

“Karena saking banyaknya warga yang tidak menggunakan masker, masker yang kami bagikan habis dan masih banyak warga yang tidak menggunakan masker,” ucapnya.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satriabudi mengatakan bahwa penutupan alun-alun Garut dan sarana olah raga Merdeka dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

“Kita didorong unsur pimpinan daerah pak Kapolres dan pak Dandim keterkaitan dengan adanya klaster baru dari kerumunan ini begitu kita antisipasi di tempat-tempat ruang public. Kita sterilkan supaya tak ada hal yang tidak diharapkan, ” kata Satriabudi.

Salah seorang warga, Munandar (41) mengatakan bahwa pada kemarin memang terjadi angka kunjungan alun-alun Garut yang luar biasa. “Malam minggunya juga ramai, tapi pas minggu pagi memang lebih banyak lagi. Ga kehitung saking banyaknya,” katanya.

Munandar mengaku sangat mendukung langkah pemerintah dalam menutup ruang terbuka yang biasa digunakan warga untuk berkumpul. Langkah tersebut menjadi baik untuk menghindari penyebaran Covid-19.

“Harusnya bukan alun-alun dan kerkhof saja, tapi ruang-ruang lain yang memang rawan juga. Apalagi tadi pas woro-woro, katanya ada yang positif Covid-19 pas di tes di hari Sabtu (5/2). Ini harus diantisipasi bersama tentu saja,” ucapnya. (red)

0 Komentar