Penghinaan Miskin oleh Lurah, Petugas PPSU Kelurahan Ancol Gelar Aksi Mogok Kerja

Penghinaan Miskin oleh Lurah, Petugas PPSU Kelurahan Ancol Gelar Aksi Mogok Kerja
Penghinaan Miskin oleh Lurah, Petugas PPSU Kelurahan Ancol Gelar Aksi Mogok Kerja (Sumber foto dari youtube Liputan6)
0 Komentar

RADAR GARUT- Penghinaan Miskin oleh Lurah, Petugas PPSU Kelurahan Ancol Gelar Aksi Mogok Kerja, simak informasinya didalam artikel ini.

Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol menggelar aksi banting sapu atau mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara (Jakut) pada Senin, 19 Februari 2024 pagi.

Dalam unggahan akun X @report.id, terlihat sekitar 15 petugas PPSU duduk di trotoar jalan tanpa menggunakan seragam.

Baca Juga:Viral Warga Buleleng Bali Temukan Rawon Diduga Mengandung Daging Tikus Menjadi Perbincangan di Media SosialMakin Ganas! 1,3 Jutaan Begini, Review HP Infinix SMART 8 Pro

Masing-masing dari mereka membawa sapu lidi yang kemudian dibanting ke jalan sebagai bentuk protes.

Aksi mogok kerja ini dilakukan sebagai respons terhadap dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Lurah Ancol, Saud Maruli Manik, dan Sekretaris Kelurahan Ancol, Kenny Hutagaol, terhadap para PPSU yang sering disebut sebagai pasukan oranye.

Saud Maruli Manik dan Kenny diduga sering menghina para pasukan oranye dengan menyebut mereka sebagai orang miskin. Perlakuan tersebut dianggap sebagai tindakan melecehkan.

Fajar, perwakilan petugas PPSU Kelurahan Ancol, mengungkapkan bahwa selain disebut miskin, para pasukan oranye juga sering dicaci maki oleh lurah saat apel.

“Setiap apel, Pak Lurah selalu memarahi kita dengan kata-kata yang membuat tidak nyaman, seperti menyebut kami miskin,” ujar Fajar kepada wartawan pada Senin. Hinaan dan cacian sering dialami oleh petugas PPSU, terutama saat lurah dan sekretaris kelurahan memimpin apel.

“Ada petugas PPSU yang dihina miskin hanya karena tidak memiliki motor. Contoh lainnya adalah larangan merokok yang diberlakukan kepada PPSU dengan alasan miskin,” ungkap Fajar.

Pipit, petugas PPSU Kelurahan Ancol lainnya, juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa tersinggung dengan ucapan lurah.

Baca Juga:Momen Langka: Didi Riyadi dan Putri Patricia Dipertemukan Kembali dalam "Brownis" Trans TVDede Sunandar, Pelawak yang Rela Menjual Mobil untuk Maju sebagai Caleg: Suara Masih Terbatas

“Saat pembagian sembako dari kecamatan, ada yang harus membayar Rp 100 ribu. Padahal ada yang tidak punya uang tapi mendapat kupon. Namun, mereka dikatakan ‘yang miskin-miskin ke sini dulu’. Itu tidak pantas,” ujarnya.

Demikianlah klarifikasi dari petugas PPSU Kelurahan Ancol terkait dugaan penghinaan yang mereka alami.

0 Komentar