Pemerintah Kembangkan Medical Tourism, Begini Kata Menko Marinves Luhut

Pemerintah Kembangkan Medical Tourism, Begini Kata Menko Marinves Luhut
Webinar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pemaparannya bersama ratusan pemimpin redaksi, General Manager dan Direktur yang berada di bawah naungan Disway National Network, Senin (10/1/2022).
0 Komentar

JAKARTA – Pemerintah Indonesia mulai melakukan penguatan ketahanan kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan diantaranya pengembangan wisata kesehatan (medical tourism).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam webinar bersama ratusan pemimpin redaksi, General Manager dan Direktur yang berada di bawah naungan Disway National Network, Senin (10/1/2022).

Luhut mengungkapkan, Pandemi Covid-19 memberikan pengalaman bahwa ketahanan kesehatan tersebut menjadi aspek penting yang perlu dibangun di Indonesia.

Baca Juga:Awal Tahun, Pemerintah Tancap Gas Program Prioritas PENHasil Survei Indikator, Elektabilitas Airlangga Hartarto Ungguli Megawati

“Rencana (membangun, red) rumah sakit internasional sebagai medical tourism yang akan dikembangkan. Sehingga masyarakat biasa berobat ke luar negeri bisa berobat di dalam negeri,” kata Luhut.

Ia melihat, program tersebut memiliki ragam potensi jika terus dikembangkan. Sebagaimana program serupa dilakukan oleh Negara-negara yang sukses mendatangkan orang-orang yang butuh pengobatan dari luar negaranya untuk datang ke Negara tersebut dalam keperluan berobat.

Ia mencontohkan Negara Singapura, orang-orang yang berobat (turis medis) di rumah sakit dengan kualitas internasional disana hampir 50 persennya dari Indonesia. Sehingga ketika dibangun fasilitas serupa, warga Indonesia tidak usaha pergi ke luar negeri.

Berdasarkan data yang dimiliki, Kemenko Marves mencatat, terdapat 2.465 rumah sakit di Indonesia. Di mana, 64 persen merupakan rumah sakit swasta, 28 persen BUMD, dan 9 persen rumah sakit pusat.

Nantinya, 10 wilayah akan diproyeksikan untuk dibangun fasilitas medical tourism, yaitu Jakarta, Medan, Bali, Riau, Kep. Riau, Balikpapan, Samarinda, Makasar, Palu, dan Palembang.

Berdasarkan riset yang dilakukan Roland Berger kata Luhut, kota yang berpitensi untuk dijadikan sebagai hubungan wisata medis di Indonesia diantaranya Jakarta, Medan, dan Bali.

Tidak hanya menggerakkan medical tourism, khusus untuk wilayah Bali, pemerintah juga memproyeksikan wellness tourism.

Baca Juga:Pemerintah Wujudkan Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan Melalui Sinergi Kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEANKorwil Pendidikan Ajak Semua Pihak Sukseskan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Cibiuk

Untuk mewujudkan medical tourism tersebut, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan dokter asing yang didampingi dokter lokal sehingga upaya ini nantinya diharapkan bisa mentransfer keahlian dari tenaga kesehatan asing itu. Selain itu, pihaknya pun akan menggandeng universitas luar negeri juga.

Untuk mengawali program tersebut, pihaknya akan melakukan upaya dalam kurun tahun 2021 hingga 2023 untuk pembangunan Rumah Sakit dan Hotel.

0 Komentar