Pembangunan TPT Jalan di Desa Keresek Terbengkalai

Pembangunan TPT Jalan di Desa Keresek Terbengkalai
Pembangunan TPT Jalan di Desa Keresek Terbengkalai
0 Komentar

RADAR GARUT – Pekerjaan pembangunan TPT Rekontruksi Jalan di Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, kini terbengkalai.

Berdasarkan pantauan dilapangan, 4 hari ini sudah ditinggalkan pekerjaannya oleh pekerja bangunan sehingga dibiarkan begitu saja.

Proyek pembangunan TPT yang dikerjakan CV.Intan Jaya Raya bernilai dengan anggaran Rp. 199.660.355.00.

Baca Juga:Gaya dan Elegansi: Kunci Kecantikan Motor KlasikHarga Kripto Hari Ini, Rabu 11 Oktober 2023

Diketahui pembangunan jalan tersebut bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi tahun 2023 pada tanggal 31 Agustus 2023.

Berdasarkan pantauan dilapangan proyek pembangunan TPT sudah ditinggalkan pekerja selama 4 hari ini diduga tidak dibayar oleh kontruksinya.

Ketua RT 03 RW 02 desa Keresek Ujang Sunarya menerangkan para pekerja sudak meninggalkan pekerjaan selama 4 hati.” Para pekerja bangunan telah meninggalkan pekerjaanya mulai dari hari sabtu kemarin hingga hari ini,” ucapnya.

Ujang menegaskan para kuli bangunan tersebut meninggalkan pekerjaannya akibat belum dibayarnya selama satu minggu yang para kuli bangunan mengerjakan TPT tersebut.

” Saya menanyakan langsung terhadap pekerja karena selama satu minggu tidak dibayar sehingga para pekerja meninggalkan proyek tersebut, ” terang ketua RT 03.

Bahkan ia menuturkan pekerjaan yang sudah berjalan satu bulan ini mulanya menggunakan warga setempat untuk menjadi pegawai bangunannya.

Namun janji dengan upah yang akan diberikan sekitar Rp80.000 malah faktanya diberi upah Rp60.000 saja.

Baca Juga:Kurs Nilai Tukar Dollar ke Rupiah hari ini, Rabu 11 Oktober 2023Mata Uang Kripto Cardano (ADA), Ini yang Membuatnya Unik!

Jelas saja mereka terasa dibohongi dan mengganti pegawai bangunannya oleh orang Pakenjeng dan tidak berlangsung lama.

Hal itu dibenarkan oleh ketua RW 02, Agus Lukman yang mana sampai saat ini sudah 3 kali bergantu pekerja di berbagai daerah.

Diduga motifnya pun sama, yaitu upah yang seharusnya diberikan kini belum saja diberikan dan kurang dari perjanjian.

“ya, kini sudah banyak pekerja yang meninggalkan pekerjaan proyek pembangunan ini,” ucap Agus.

Akibat dari pekerjaan pembangunan yang terbengkalai membuat material yang ada menumpuk di tepi jalan yang mengganggu pengguna jalan dan menyebabkan macet karena terhalang material bangunan.

Selain itu, dengan adanya material tersebut membuat polusi udara yang menjadi tidak sehat.

Baca artikel Radar Garut lainnya di Google Berita.

0 Komentar