Pelatih Paguron Silat Tunggal Pusaka: Orang Tua Mestinya Tak Ikut Campur Urusan Pertandingan

Pelatih Paguron Silat Tunggal Pusaka: Orang Tua Mestinya Tak Ikut Campur Urusan Pertandingan
0 Komentar

GARUT – Koordinator Pelatih paguron Pencak Silat Tunggal Pusaka, Deden Agus Kurniawan mengungkapkan beberapa kendala yang kerap menjadi batu sandungan untuk mencetak anak didik berprestasi.

Salah satu kendala yang paling sering dihadapi adalah intevensi orang tua terhadap pelatih.

Seringkali orang tua dari anak ikut campur dalam memberikan arahan saat hendak bertanding. Dan yang jadi masalahnya adalah arahan orang tua terkadang bertolak belakang dengan arahan dari pelatih.

Baca Juga:BIN Jabar Buka Vaksinasi Covid-19 Hari Ketigabelas di Garut, Warga Cilawu Juga Dapat 100 Paket SembakoGempa di Banten, Warga Cianjur Ikut Juga Rasakan Goyangan dalam Hitungan Detik

Faktor inilah yang menurutnya kerap membuat anak menjadi bingung dan akhirnya apa yang diharapkan menjadi tidak tercapai.

” Ketika orang tua turun, ketika kita memberi komando A orang tua memberi komando B,” ujar pria yang akrab disapa Apih Deden ketka ditemui di SOR Ciateul usai pertandingan Garut Championship Silat Antar Remaja, Minggu 9 Oktober 2022.

Seharusnya kata apih Deden, orang tua harus menyerahkan sepenuhnya urusan anak kepada pelatih saat bertanding.

Pelatih harus diberikan kebebasan sepenuhnya dalam pertandingan karena pelatih yang paling tahu tentang silat.

Ketika sudah bergabung dalam paguron, maka pelatih dan pengurus otomatis bertindak sekaligus sebagai orang tua dari anak. Di sinilah orang tua harus tahu memposisikan pelatih yang sebenarnya.

Selain itu kata apih Deden, tak jarang juga orang tua yang menyalahkan pelatih silat dan pengurus paguron ketika anaknya mengalami cidera.

Hal ini juga menjadi kendala yang sering dihadapinya ketika mengasuh anak didik.

Baca Juga:Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKMTaman Kuliner Cibatu, Bangkitkan UMKM Tapi Diprotes Pedagang Pasar, Bagaimana Harusnya Langkah Bupati Garut?

Seringkali anak didiknya yang mengalami cidera seperti retak tangan patah kaki dan lain sebagainya. Kemudian orang tua menyalahkan para pelatih dan pengurus.

Berkaca dari pengalaman tersebut, pengurus paguron Tunggal Pusaka saat ini membuat aturan baru ketika menerima anak didik. setiap orang tua diberikan syarat harus membuat pernyataan di atas materai bahwa orang tua tidak boleh menyalahkan pengurus dan pelatih ketika terjadi cidera terhadap anak.

Dalam hal ini Deden bukan berarti mau lepas dari tanggung jawab. Namun orang tua harus menyadari bahwa silat adalah olahraga yang keras dan risiko cidera selalu ada.

Paguron Tunggal Pusaka Raih 3 Medali Emas

0 Komentar