Pelaku UMKM di Garut Dilatih Inventory Management oleh Universitas Telkom

Pelaku UMKM di Garut Dilatih Inventory Management oleh Universitas Telkom
0 Komentar

GARUT – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Sukamerang, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat dilatih ‘inventory management’ oleh Universitas Telkom. Pelatihan dilakukan melalui tiga program studinya, Digital Marketing, Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI), dan Teknik Industri.

Kegiatan pelatihan tersebut, dipimpin Ketua Program Studi Digital Marketing, Sri Widaningsih SPsi MM CPMA, dengan anggota dosen Nia Novitasari ST MT, Ir AMA Suyanto MBA DBA, Dr Donni Juni Priansa, dan Ati Mustikasari SE MM. Para mahasiswa dari ketiga program studi pun ikut terlibat langsung.

Sri mengatakan bahwa kegiatan pelatihan merupakan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat dengan konsep kolaborasi Universitas Telkom. Kegiatan pelatihan juga menurutnya rutin dilakukan setiap semester.

Baca Juga:BPKH Kerjasama dengan BSI untuk Tingkatkan Efisiensi Keuangan HajiVideo Anggota DPRD Garut Ngamuk saat Rapat Banggar Tersebar, Tuding Ketua Kurang Aspiratif

“Kegiatan ini sudah terlaksana pada hari Minggu, 3 Juli 2022 di lokasi UMKM Jaket Keren Desa Sukamerang, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut. Dihadiri sekitar 20 orang yang terdiri dari pekerja UMKM Jaket Keren beserta pelaku UMKM lain disekitarnya,” kata Sri.

Sementara itu, AMA Suyanto menjelaskan bahwa pelatihan Inventory Management sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem dalam pengelolaan persediaan inventory usaha agar dapat memberi pelayanan yang lebih optimal kepada konsumen.

“Terlebih UMKM Jaket Keren saat ini tengah mengalami peningkatan penjualan lewat e-commerce,” jelasnya.

Pemateri dalam kegiatan pelatihan, Nia Novitasari menyebut bahwa Pelatihan Inventory Management bagi UMKM Jaket Keren dilakukan dengan metode analisis ABC dan Economic Order Quantity (EOQ).

“Metode ini bertujuan untuk dapat menentukan urutan jenis barang yang paling strategis hingga ke yang relatif kurang strategis untuk dapat mengefektifkan persediaan barang serta meningkatkan jumlah barang yang terjual agar mengurangi penumpukan pada gudang,” sebut Nia.

Selain itu juga, diungkapkan Nia, pelatihan yang dilakukan pihaknya kepada para pelaku UMKM itu dapat mengetahui batas minimum restock barang agar tidak terjadi system pre-order yang memerlukan waktu yang relatif panjang.

“Sehingga dapat menekan biaya pada inventory cost dan meningkatkan maksimum keuntungan penjualan bagi UMKM Jaket Keren setiap tahunnya,” katanya. (rls/mwm)

0 Komentar