Orang yang Bunuh Diri Itu Caper, Inilah Penjelasannya!

Orang yang Bunuh Diri Itu Caper (foto Pexels)
Orang yang Bunuh Diri Itu Caper (foto Pexels)
0 Komentar

 

  1. Orang beragama tidak mungkin akan bunuh diri.

Fakta: Agama ialah salah satu faktor pencegah bunuh diri. Kepercayaan seseorang dengan Tuhan bisa menjadi salah satu motivasi seseorang untuk mencoba bertahan hidup dan tetap memiliki harapan.

Berdoa dan aktif dalam kegiatan rohani juga bisa membantu menjaga kesehatan mental seseorang, begitupun komunitas keagamaan bisa membantu memberikan dukungan kepada orang tersebut di luar kegiatan ibadah.

Namun, faktor pencegah tersebut mungkin tidak lagi bisa membantu ketika tingkat krisis atau tekanan yang dihadapinya sudah terlalu tinggi. sehingga orang tersebut dapat menolak makna-makna kehidupan yang diajarkan oleh agama atau sumber lainnya.

Baca Juga:Coba Filter TikTok Ini Bisa Terlihat Lebih NaturalHanya Login Saja, Dapatkan Saldo DANA Rp100.000 Langsung Cair

  1. Orang yang hendak bunuh diri tidak akan membicarakan mengenai keinginannya.

Fakta: Hampir semua orang yang hendak bunuh diri melihatkan tanda-tanda peringatan bunuh diri, seperti halnya melalui perkataan tertentu, kegiatan yang menunjukkan keinginan bunuh diri, atau perubahan perilaku atau tampilan yang kasat mata.

Beberapa orang juga bisa menunjukkan tanda-tanda yang bersifat tidak langsung bisa dikenali.

seperti menarik diri dari kegiatan atau pergaulan yang beberapa orang mungkin seolah-olah tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan apapun. Dengan mempelajar tanda-tanda peringatan tentang bunuh diri dan bagaimana cara mengatasinya, kita bisa melatih diri kita untuk lebih peka terhadap tanda-tanda yang terlihat.

  1. Laki-laki biasanya tidak emosional, sehingga lebih jarang melakukan bunuh diri.

Fakta: Di Indonesia, terdapat jumlah laki-laki yang meninggal karena disebabhakn oleh bunuh diri diperkirakan tiga kali lebih besar dibandingkan perempuan. Pandangan bahwa laki-laki harus kuat tahan banting, tidak boleh menangis, tidak boleh lemah, dan sebagainya, seringkali menyebabkan laki-laki yang lebih sulit untuk memperoleh bantuan atau takut untuk mencan bantuan.

Hal ini menyebabkan laki-laki cenderung mencari cara yang lebih agresif untuk bunuh diri, terlebih

Apabila di dalam masyarakat laki-laki banyak memiliki lebih banyak akses ke tempat atau benda tertentu yang mematikan.

0 Komentar