JAKARTA –Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengugkap penyebab kenaikan harga beras di tengah meningkatnya stok saat ini.
“Stok beras cukup dan aman, persoalannya presiden tadi menanyakan kenapa harganya bisa naik,” kata Syahrul di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 18 Oktober 2022.
Syahrul menyebut, ada sejumlah hal yang menjadi penyebab harga beras di lapangan tetap naik.
Baca Juga:Hotspur Bertandang ke Old Trafford, Conte Ronaldo Please Jangan ‘Reseh’Senyuman Manis Zinedine Zidane Usai Karim Benzema Raih Gelar Ballon d’Or 2022
“Banyak faktor, termasuk masalah logistik, transportasi dan berbagai hal dan itulah yang diminta semua kita untuk turun tangan menanganninya,” ungkapnya.
Kendati begitu, Syahrul mengaku tidak akan mencampuri lebih dalam soal kenaikan harga beras.
“(Harga) bukan domain saya, yang ada adalah neraca saya harus perbaiki, dengan Bulog saya akan kasih data saya di mana beras itu ada, panennya berapa, sesuai dengan data yang ada dari BPS kita,” ujarnya.
Untuk mengatasi kenaikan harga, Presiden Jokowi meminta Perum Bulog untuk melakukan intervensi pembelian semaksimal mungkin.
“Kita diperintahkan sama-sama turun, mendag, mentan, Badan Pangan Nasional, dan Bulog untuk melakukan netralisasi di bawah Pak Menko dan kalau dilihat dari ketersediaan, neraca kita menunjukkan sangat positif bahkan pertumbuhannya cukup bagus,” tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan produksi padi nasional mencapai 32,07 juta ton pada 2022, meningkat 0,72 ton atau 2,29 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.
Sedangkan potensi produksi beras nasional sepanjang tiga bulan ke depan pada Oktober-Desember 2022 diperkirakan sebesar 5,90 juta ton, meningkat 0,78 juta ton atau 15,12 persen dibandingkan 2021 yang berjumlah 5,13 juta ton.
Baca Juga:3 Manfaat Buah Srikaya, Salah Satunya Bisa Bantu Cegah Kanker?Insentif Covid bagi Nakes, Direktur RSUD dr Slamet Garut Verifikasi Dulu Siapa yang Berhak
“Pada dasarnya, BPS sudah melansir data terakhir terhadap pangan khususnya beras dan neraca kita menunjukkan posisi positif, stoknya bahkan meningkat 1,9 persen dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Disway.id/pkl/Rendi)