Melalui Pendampingan BTPN Syariah, Ida Menjadi Berdaya Bangun Usaha Cuanki & Berdampak Bagi Orang Lain

IQBAL GOJALI/RADAR GARUT
INSPIRATIF. Ida Holida Safitri merupakan salah satu nasabah inspiratif BTPN Syariah di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
0 Komentar

GARUT – Ibu Ida Holida Safitri merupakan salah satu nasabah inspiratif BTPN Syariah di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Ia menjadi sosok yang menginspirasi karena telah lama bersama BTPN Syariah dari 2014, di mana usahanya semakin berkembang karena selalu menerapkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS) serta telah menginspirasi bagi warga sekitar.

Bermula dari pembiayaan Rp1,5 juta, Ibu Ida percaya diri membangun usaha kerupuk cuanki. Kini, usaha Ibu Ida semakin berkembang dan pembiayaan dari BTPN Syariah juga terus meningkat hingga Rp52 juta.

Dengan kerja keras dan ketekunan Ibu Ida, ia tak hanya mampu mencetak omzet hingga Rp140 juta per bulan, melainkan juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Saat ini, Ibu Dedeh memiliki 11 karyawan yang membantunya dalam memproduksi kerupuk cuankie.

Baca Juga:Kanwil Kemenkumham Jabar Raih Penghargaan sebagai Pengelola JDIHN Terbaik IIIYasonna Tekankan Pentingnya Kesadaran Hukum di Masyarakat

Bertumbuhnya Ibu Ida sebagai nasabah inspiratif tak lepas dari pendampingan yang diberikan oleh #bankirpemberdaya saat kumpulan.

“Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan,” tutur Ibu Ida dalam media briefing di Garut, Kamis (22/8/2024).

Melihat perkembangan Ibu Ida dalam 10 tahun terakhir membuat sang suami, Bapak Ajang mengaku bangga. Bukan hanya karena usaha dan kepribadian Ibu Ida yang terus tumbuh, melainkan juga karena sang istri dapat berdampak bagi banyak orang.

“Lebih bangganya lagi, istri saya tidak hanya mampu mengembangkan bisnis, namun juga dapat menginspirasi warga sekitar dan membuka lapangan pekerjaan,” tutur Bapak Ajang.

Tak hanya itu, ia merasa sang istri juga lebih pintar mengelola keuangan dan disiplin dalam mengatur rumah tangga. Menurutnya, ini semua tak lepas dari empat sikap unggul BDKS yang selalu diajarkan oleh petugas lapangan (Community Officer/CO) BTPN Syariah dalam kumpulan setiap dua minggu sekali.

“Saya bangga sekali memiliki istri yang pintar dan berdaya. Oleh karena itu, saya percaya bahwa istri juga akan menjaga keluarga lebih baik dan lebih pintar lagi,” jelas Bapak Ajang.

0 Komentar