Masjid Kuno Bondan, Di Indramayu Menjadi Pusat Penyebaran Islam

Masjid Kuno Bondan, Di Indramayu Menjadi Pusat Penyebaran Islam
Masjid Bondan, Kabupaten Indramayu. Foto: Anang Syahroni/Radar Indramayu
0 Komentar

INDRAMAYU – Masjid Kuno Bondan, Kabupaten Indramayu menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah bantaran Sungai Cimanuk.

Masjid Kuno Bondan Indramayu juga dikenal dengan nama Masjid Sapu Angin. Lantaran kabarnya dibangun satu malam saja.

Penamaan Masjid Kuno Bondan Indramayu juga tidak berlebihan. Di kubah masjid yang terbuat dari tanah liat, tertulis tahun 1414 masehi.

Baca Juga:Warga Kalimantan Barat Tantang Duel Ade Armanado Sampai MatiEdy Mulyadi Resmi Jadi Tersangka, Profesor Henry Subiakto: Pasal Pidananya Tidak Ada

Berdasarkan cerita, Masjid Kuno Bondan dibuat dalam satu malam oleh tokoh penyebar Agama Islam pertama di Indramayu.

Petugas Masjid Kuno Bondan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Mistara mengungkapkan, berdasarkan literasi catatan sejarah masjid ini dibangun tokoh bernama Syekh Bayanillah atau lebih dikenal bernama Syekh Datuk Kahfi.

Saat itu, Syekh Datuk Kahfi berdakwah di Cirebon yang dibangun dalam waktu satu malam menggunakan kesaktian ajian sapu angin.

Sehingga awal berdirinya masjid ini bernama Mesigit Sapu Angin Sedalu atau masjid semalam dibangun menggunakan ajian sapu angin.

Syekh Datul Kahfi juga membuat bedug dari kayu Sidaguri yang bila ditabuh bisa terdengar sampai Cirebon.

Sampai sekarang masjid tersebut dinamai “Masjid Darus Sajidin Bondan” (Masjid Kuno Bondan) dan masih difungsikan namun bedugnya telah hilang.

“Banyak versi sejarah bagaimana proses pembangunan Masjid Kuno Bondan, kita juga masih terus mengkaji mencari sumber-sumber lainnya.”

“Banyak masyarakat berkunjung ingin tahu sejarah terbangunnya masjid ini,” terangnya.

Baca Juga:Pemkab Garut Akan Tetap Buka PTM, Kendati Ada Siswa yang Terpapar Covid-19Gedung BNM KUA Cibatu Dipergunakan Meski Belum Tuntas, Gedung Lama Habis Kontrak

Dikatakannya Masjid Kuno Bondan pernah direnovasi pada tahun 1992, namun tetap tidak merusak keaslian bangunan masjid.

Sekarang bagian atapnya yang terbuat serat kayu sudah mulai lapuk, karena dimakan usia. Tetapi masih terjaga tidak bocor. (oni/radarcirebon)

0 Komentar