LSI Sebut Pasangan Calon 02 Masih Unggul agak Jauh di Pilkada Garut 2024

Paslon Helmi Yudi saat melakukan pengundian nomor urut yang digelar KPU Garut
Paslon Helmi Yudi saat melakukan pengundian nomor urut yang digelar KPU Garut. (foto : istimewa)
0 Komentar

GARUT – Muhammad Akib, Peneliti dan Konsultan Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengatakan bahwa pasangan calon 01 Helmi Budiman-Yudi Nugraha masih unggul berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2024.

“Memang kalau hasil temuan dari survei yang kami lakukan, posisi elektabilitas kandidat pasangan 01 cukup unggul agak jauh dengan kandidat nomor 02,” kata Akib, Sabtu (28/9).

Menurut Akib, keuggulan pasangan calon 02 dalam Pilkada tahun ini bisa dijelaskan. “Karena memang sebagai petahana wakil bupati sebelumnya dipersepsi positif atau dianggap cukup memuaskan hasil kinerjanya,” jelasnya.

Baca Juga:Syakur akan Perbaiki Pasar Tradisional Agar Ekonomi Masyarakat MeningkatBPKH Hajj Run 2024, Tingkatkan Kesiapan Fisik dan Kesadaran Keuangan Haji

Kondisi itu pun menurutnya kemudian berbuah positif di momentum Pilkada tahun ini. Buah positifnya adalah, tidak hanya menjadi popularitas saja, lebih dari itu bahkan mejadi elektabilitas bagi Helmi Budiman.

“(Persepsi positif) itu berbuah menjadi elektabilitas bagi kang Helmi Budiman,” ungkapnya.

Ia memastikan bahwa survey yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia sangat patuh terhadap metodologi. Selain itu Akib juga memastikan pihaknya senantiasa menjaga kode etik sebagai lembaga survei.

“LSI ini kan sebagai lembaga tertua, kami lahir sejak 2004, malah 2003 ya. Jadi basis kerja kami itu kan bagaimana menjaga kredibilitas, tidak mungkin kami bisa bertahan sekian puluhan tahun kalau kredibilitas kami tidak terjaga,” tegasnya.

Bila kemudian ada pihaknya yang merasa dirugikan, menurutnya hal tersebut dipahaminya. Menurutnya pihak terkait memiliki hak untuk menyampaikan hal tersebut.

“Atas tudingan berbagai pihak yang mungkin dirugikan dengan hasil survey kami tentu mereka punya hak untuk menyampaikan itu. Tapi kami sebagai lembaga survey memastikan bahwa apa yang kami lakukan di lapangan itu betul-betul berdasarkan metodologi, tidak asal asalan,” pungkasnya. (red)

0 Komentar