Letusan Merapi Bukan Sebabkan Cuaca Panas, Inilah Faktanya

Letusan Merapi Bukan Sebabkan Cuaca Panas, Inilah Faktanya (foto Pinterest)
Letusan Merapi Bukan Sebabkan Cuaca Panas, Inilah Faktanya (foto Pinterest)
0 Komentar

Pada musim panas, Matahari cenderung lebih tinggi di langit dan sinar Matahari lebih langsung jatuh di permukaan Bumi, sehingga suhu rata-rata dapat meningkat.

  1. Kelembaban udara

Kelembaban udara dapat mempengaruhi suhu yang dirasakan oleh tubuh manusia.

Pada saat kelembaban tinggi, tubuh manusia lebih sulit untuk menghilangkan panas melalui keringat, sehingga suhu yang dirasakan dapat meningkat.

Baca Juga:Cara Pakai Facial Glowing Peeling Gel Aloe VeraPentingnya Berpuasa Ramadhan Untuk Umat Muslim

  1. Kondisi atmosfer

Kondisi atmosfer seperti adanya angin, awan, dan polusi dapat mempengaruhi suhu rata-rata dan suhu yang dirasakan.

Angin yang bertiup dapat membantu menghilangkan panas dari tubuh manusia dan mendinginkan suhu rata-rata.

Awan dapat membantu menyebar sinar Matahari dan mendinginkan suhu rata-rata. Polusi dapat memperburuk efek cuaca panas dengan mengurangi kualitas udara dan membuat suhu yang dirasakan lebih tinggi.

  1. Geografi dan lingkungan alam

Beberapa daerah yang berada di dekat pegunungan, padang pasir, atau permukaan laut dapat memiliki suhu rata-rata yang lebih tinggi atau lebih rendah dari daerah sekitarnya.

Selain faktor-faktor di atas, aktivitas manusia seperti penggunaan energi fosil dan deforestasi juga dapat mempengaruhi suhu rata-rata di suatu daerah dan menyebabkan cuaca panas yang lebih ekstrem.

Baca Artikel Radar Garut lainnya di Google Berita.

0 Komentar