BANJAR – Pemerintah Kota Banjar tengah melaksanakan lelang Tujuh kursi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemkot Banjar. Ada sebanyak 23 orang yang mengikuti Seleksi yang dibuka sejak 24 Oktober 2022 salah satunya kepala BPPKAD.
Pelaksanaan lelang jabatan yang tengah digelar Pemkot Banjar menjadi bahan perhatian sejumlah kalangan. Menyikapi hal itu, Ketua PD Gerakan Pemuda Islam (GPI) Kota Banjar, Aan Setiana menegaskan, di akhir masa kepemimpinan Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih 2023 mendatang, jangan sampai lelang tersebut menjadi ajang balas budi dan sarat akan kepentingan.
“Kami berharap ini bukan ajang untuk balas budi kepala daerah maupun Sekda selaku Ketua Baperjakat. Jika kami temukan unsur itu (balas budi.red) jangan salahkan kalau masyarakat protes,” ujarnya, Selasa 8 November 2022.
Baca Juga:Sisa Kasus Aktif Tinggal 2 Persen, Pemprov Jabar Klaim Kasus PMK TerkendaliAngin Kencang di Desa Cintarakyat Garut Sebabkan 20 Atap Rumah Rusak
Aan merasa miris dalam lelang jabatan tersebut, terutama untuk jabatan Kepala BPPKAD Kota Banjar. Menurut Aan, jabatan tersebut harus diisi oleh ASN yang memiliki kapabilitas tinggi.
Aan menganggap, ASN yang akan menduduki jabatan tersebut harus mempunyai kapabilitas yang tinggi dan konsep pengelolaan keuangan daerah khususnya sektor pendapatan dan tata kelola aset daerah harus mumpuni.
“Tahun 2023 mendatang APBD akan mengalami penurunan sekitar seratus miliar. Dan itu perlu antisipasi serta kerja extra untuk pemulihannya syukur kalo sampai surplus di tahun berikutnya,” katanya.
Lanjut Aan, BPPKAD adalah OPD yang mempunyai peran penting dalam jalannya roda pemerintahan Kota Banjar.
“Jika diisi oleh ASN yang hanya berdasarkan pada suka atau tidak suka terlebih ada kesan balas budi, maka tinggal menunggu kekacauan. Terus terang, kami khawatir,” ungkapnya. (anggoro)