Lebih dari Seribu Karyawan Hotel Dirumahkan di Garut

0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Pandemi covid-19 berdampak cukup luas terhadap sektor pariwisata yang memang selama ini mengandalkan kunjungan wisatawan.

Akibatnya banyak karyawan hotel dan restauran di Kabupaten Garut terpaksa dirumahkan karena minimnya wisatawan yang datang di tengah wabah korona. Bahkan sejumlah hotel memilih untuk tutup karena sepi pengunjung.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Garut, Rahmat Hadi, memperkirakan lebih dari seribu karyawan yang dirumahkan.

Baca Juga:Wagub Jabar Ajak Masyarakat Tanggulangi COVID-19Jelang PSBB Bodebek, Ridwan Kamil Pastikan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Keputusan ini diambil pengusaha karena minimnya pemasukan sehingga mereka bingung untuk membayar upah karyawan.

“Jumlah itu belum termasuk pegawai di destinasi wisata. Tidak ada tamu yang datang, jadi tidak ada pemasukkan. Beberapa hotel memilih tutup, meski pelayanan masih buka,” ujar Rahmat, Minggu (12/4/2020).

Rahmat menyebut, sebanyak 20 hotel besar yang berada di Kecamatan Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, dan Samarang yang sudah merumahkan karyawannya. Termasuk tujuh hotel di kawasan Darajat Kecamatan Pasirwangi. Jumlah ini kata Rahmat belum ditambah dengan hotel-hotel kecil.

“Makanya perlu diinventarisasi lagi jumlah yang terdampak ini. Pemerintah perlu mendata dan beri insentif. Soalnya pelaku wisata ini belum tersentuh,” katanya.

Selama ini kata Rahmat, pelaku usaha sudah berusaha menaati imbauan pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus covid-19. Tinggal bagaimana solusi yang ditawarkan pemerintah untuk mereka pelaku usaha dan karyawan yang dirumahkan ini.

“Belum ada kejelasan nasibnya. Solusinya harus dipecahkan bersama. Disnaker dan Dinas Pariwisata harus segera bergerak agar para pegawai ini minimal masih bisa makan. Soalnya pendapatan mereka sudah tidak ada,” ucapnya.

Diantara tempat wisata yang tidak beroperasi itu kata Rahmat, kurang lebih sudah dua Minggu ke belakang mereka tidak beroperasi lagi. Karena itu dia meminta Pemerintah harus bergerak cepat memberikan solusi, misalnya semacam stimulus kepada pelaku wisata.

Baca Juga:Ridwan Kamil: PSBB di Bodebek Dimulai Rabu Pukul 00:00 WIBLD Ibu Kota

” Ini juga harus jadi momen menghilangkan kesan Garut sebagai kota mahal wisata. Bisa dengan pembuatan perbup untuk tarif harga wisata. Serta diskon untuk kamar hotel,” katanya. (Igo)

0 Komentar